ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA KERIPIK SAMBAL SIBOLGA USAHA KECIL MENENGAH (UMKM)
Kata Kunci:
Titik impas, Analisis Biaya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Break-Even Point, Cost Analysis, Micro, Small, Medium EnterprisesAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis titik impas (BEP) Keripik Sambal Sibolga bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan salah satu produk khas daerah yang memiliki prospek pasar yang menjanjikan. Analisis BEP digunakan untuk menentukan penjualan minimum yang harus dicapai suatu perusahaan tanpa menimbulkan kerugian dan untuk mengukur seberapa baik suatu perusahaan dapat bertahan dalam pasar yang kompetitif. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi biaya tetap, biaya variabel, dan pendapatan penjualan keripik cabai selama periode tertentu. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan matematis dengan menggunakan rumus BEP. Artinya BEP = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit). Analisis menunjukkan bahwa titik impas tercapai ketika 216,7 keripik cabai terjual per bulan. Oleh karena itu, UMKM Keripik Sambal Sibolga perlu menjual minimal 216,7 potong per bulan untuk menutupi seluruh biaya produksi dan operasional serta menghindari kerugian. Kajian ini memberikan panduan praktis bagi pemilik UMKM untuk menentukan strategi penjualan dan produksi yang lebih efektif untuk mencapai profitabilitas dan keberlanjutan usaha. Selain itu, pengetahuan BEP penting untuk mengelola risiko bisnis dan merencanakan ekspansi di masa depan. Pemahaman yang lebih baik mengenai BEP akan membantu pemilik UMKM mengambil keputusan yang lebih tepat mengenai harga, pengendalian biaya, dan strategi pemasaran yang lebih efektif. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi UMKM lainnya untuk melakukan analisis serupa guna meningkatkan kinerja dan daya saingnya di pasar.
This research aims to analyze the break-even point (BEP) of Sibolga Sambal Chips for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs), a regional specialty product with promising market prospects. BEP analysis determines the minimum sales a company must achieve without incurring losses and measures how well a company can survive in a competitive market. The data used in this research includes fixed costs, variable costs, and chili chip sales revenue during a certain period. The analytical method used is a mathematical approach using the BEP formula. This means that BEP = Total Fixed Costs / (Selling Price per Unit – Variable Costs per Unit). Analysis shows the break-even point is reached when 216,7chili chips are sold monthly. Therefore, Sibolga Sambal Chips MSMEs must sell at least 216,7 pieces per month to cover all production and operational costs and avoid losses. This study provides practical guidance for MSME owners to determine more effective sales and production strategies to achieve profitability and business sustainability. Additionally, BEP knowledge is important for managing business risks and planning future expansion. A better understanding of BEP will help MSME owners make more informed decisions regarding prices, cost control, and more effective marketing strategies. It is hoped that this research can serve as a benchmark for other MSMEs to conduct similar analyses aimed at improving their performance and competitiveness in the market.