https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jape/issue/feedJurnal Analisis dan Perkembangan Ekonomi2025-05-30T14:41:37+00:00Open Journal Systemshttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jape/article/view/10727PERBANDINGAN PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI JAKARTA, YOGYAKARTA, DAN LAMPUNG PADA TAHUN 2022-20232025-05-11T07:46:02+00:00Dimas Anugrah Putradimsanptra@gmail.comRr. Keisha Ayu Putri Namirakeishayu06@gmail.comNandira Raffasya Prayogiusernandira@gmail.comRobby Nugrohorobbynugroho27@gmail.comSalsa Pebiolaolasalsa09@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan Lampung selama 2022–2023, serta pengaruh faktor sosial ekonomi utama: upah minimum, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan jenis pekerjaan. Pendekatan kuantitatif digunakan melalui analisis regresi linier berganda dengan data panel sekunder dari BPS dan lembaga resmi lainnya. Upah minimum memiliki hubungan negatif dengan TPAK, terutama di rumah tangga berpendapatan ganda. Pendidikan menunjukkan korelasi positif tetapi tidak signifikan secara statistik, diduga akibat mismatch antara pendidikan dan permintaan pasar kerja. Status pernikahan tidak berpengaruh signifikan, namun norma budaya mempengaruhi partisipasi gender. Akses pada pekerjaan formal meningkatkan TPAK, meskipun dominasi pekerjaan informal menimbulkan keraguan dalam masuknya angkatan kerja. Studi ini menekankan pentingnya kebijakan ketenagakerjaan inklusif yang menghubungkan pendidikan dengan lapangan kerja serta mengurangi ketimpangan gender. Temuan ini mendukung pengembangan ekonomi daerah yang seimbang dan optimalisasi pemanfaatan tenaga kerja.</p> <p><em>This study investigates labor force participation rates (TPAK) in DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, and Lampung during 2022–2023, focusing on the effects of minimum wage, education, marital status, and employment type. A quantitative method is applied using multiple linear regression on secondary panel data from BPS and other official sources. Minimum wage has a negative association with TPAK, particularly among dual-income households. Education shows a positive but statistically insignificant effect, likely due to labor market mismatch. Marital status has no significant impact, although cultural norms influence gendered participation. Formal employment access increases TPAK, while informal job dominance may discourage labor entry. The study underscores the need for inclusive labor policies that bridge education and employment and address gender disparities. These findings support balanced regional development and optimal labor utilization.</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Analisis dan Perkembangan Ekonomi