ANALISIS PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI SERTIFIKASI PRODUK HALAL KEMENTERIAN AGAMA DI KOTA BINJAI

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat Kota Binjai terhadap implementasi sertifikasi produk halal oleh Kementerian Agama berdasarkan perspektif Maqosid Syariah. Sertifikasi halal telah menjadi kebutuhan penting di Indonesia, khususnya dalam industri makanan dan minuman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan pelaku usaha serta masyarakat Kota Binjai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap implementasi sertifikasi halal cukup positif. Sebagian besar masyarakat dan pelaku usaha industri makanan dan minuman memahami bahwa sertifikasi halal memiliki dampak signifikan terhadap nilai jual produk, kepercayaan konsumen, serta kepatuhan terhadap syariat Islam. Dari sudut pandang Maqosid Syariah, implementasi sertifikasi halal sejalan dengan upaya menjaga lima elemen pokok (hifz ad-din, hifz an-nafs, hifz al-'aql, hifz an-nasl, dan hifz al-mal) yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kemudahan akses dan adanya program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) dari Kementerian Agama telah mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk mengurus sertifikasi halal. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Kementerian Agama dalam meningkatkan program sertifikasi halal dan memperkuat upaya mewujudkan maqosid syariah di tengah masyarakat.

This research aims to analyze the perceptions of the people of Binjai City regarding the implementation of halal product certification by the Ministry of Religion based on the Maqosid Syariah perspective. Halal certification has become an important requirement in Indonesia, especially in the food and beverage industry. This research uses a qualitative approach with descriptive analysis methods. Data was collected through in-depth interviews, observation and documentation involving business actors and the people of Binjai City. The research results show that the public's perception of the implementation of halal certification is quite positive. Most people and business people in the food and beverage industry understand that halal certification has a significant impact on product sales value, consumer trust, and compliance with Islamic law. From the perspective of Maqosid Syariah, the implementation of halal certification is in line with efforts to maintain the five main elements (hifz ad-din, hifz an-nafs, hifz al-'aql, hifz an-nasl, and hifz al-mal) which aim to realize the benefit of the people. This research also reveals that ease of access and the existence of the Free Halal Certification (SEHATI) program from the Ministry of Religion have encouraged more business actors to apply for halal certification. It is hoped that the research results can provide input for the Ministry of Religion in improving the halal certification program and strengthening efforts to realize maqosid sharia in society.