ANALISIS PERAN MOBILE BANKING DALAM MENDORONG INKLUSI KEUANGAN MASYARAKAT NONBANKABLE
Kata Kunci:
Bank, Digitalisasi, Inklusi Keuangan, Fintech, Layanan Keuangan, Literasi DigitalAbstrak
Perubahan besar telah terjadi di berbagai bidang akibat transformasi digital, termasuk dalam sektor keuangan internasional. Inovasi dan adaptasi menjadi tuntutan bagi lembaga perbankan untuk tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin mengandalkan teknologi digital. Salah satu masalah utama di sini adalah rendahnya tingkat inklusi keuangan, terutama di wilayah terpencil dan di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran bank dalam meningkatkan inklusi keuangan di era digital dengan menggunakan teknologi, berkolaborasi dengan perusahaan fintech, serta menerapkan strategi yang fleksibel untuk menjangkau komunitas yang sebelumnya tidak mendapatkan layanan dari bank konvensional. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif-deskriptif digunakan dengan metode studi literatur untuk menilai berbagai sumber data sekunder, seperti laporan resmi Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan artikel ilmiah lainnya. Analisis data dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi strategi dan kontribusi nyata yang diberikan bank dalam memperluas akses ke layanan keuangan formal. Kajian ini terutama berfokus pada digitalisasi layanan perbankan seperti mobile banking dan internet banking, kolaborasi strategis antara bank dan fintech, serta langkah-langkah perbankan dalam meningkatkan literasi keuangan dan digital masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa digitalisasi dalam layanan perbankan sangat berperan dalam memperluas akses keuangan. Adanya aplikasi mobile banking, sistem pembayaran digital, dan internet banking memudahkan masyarakat, termasuk yang berada di daerah terisolasi, untuk melakukan transaksi tanpa perlu pergi ke cabang bank. Hal ini ternyata efektif dalam meningkatkan jumlah rekening aktif dan transaksi elektronik, terutama di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Selain itu, kolaborasi antara bank dan fintech menghadirkan solusi inovatif untuk mempermudah proses pembukaan rekening, penyaluran kredit mikro, dan sistem pembayaran yang lebih inklusif. Fintech berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat dan institusi perbankan, khususnya dalam menjangkau individu yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan formal. Namun, masih ada berbagai tantangan yang harus diatasi, termasuk rendahnya tingkat literasi digital dan keuangan, kurangnya infrastruktur digital di daerah pedesaan, dan masalah perlindungan data serta regulasi yang belum sepenuhnya sesuai dengan perkembangan teknologi. Penelitian ini menemukan bahwa beberapa bank telah menerapkan strategi konkret, seperti program edukasi literasi digital berbasis komunitas, peluncuran aplikasi mobile dengan tampilan yang sederhana, dan integrasi sistem informasi dengan fintech dan lembaga pemerintah untuk mempercepat proses inklusi. Strategi tersebut berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital dan memperluas inklusi keuangan. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran bank di era digital tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai agen perubahan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui inovasi teknologi dan kerjasama strategis. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan berupa peta strategi yang dapat diadaptasi oleh bank lainnya, terutama di negara-negara yang sedang berkembang, guna memperkuat inklusi keuangan secara berkelanjutan. Temuan ini juga menjadi dasar yang kuat bagi penyusunan kebijakan publik dan regulasi yang mendukung sinergi antara sektor keuangan dan teknologi digital untuk membangun sistem keuangan yang lebih adil, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan mempertimbangkan tren pertumbuhan pengguna layanan digital, penelitian ini juga merekomendasikan penguatan strategi bank dalam menghadapi tantangan dan peluang inklusi keuangan hingga tahun 2025, terutama di daerah nonbankable.
Major changes have occurred in various fields due to digital transformation, including in the international financial sector. Innovation and adaptation are demands for banking institutions to remain relevant to the needs of a society that increasingly relies on digital technology. One of the main problems here is the low level of financial inclusion, especially in remote areas and among lower-income communities. This study aims to explore the role of banks in increasing financial inclusion in the digital era by using technology, collaborating with fintech companies, and implementing flexible strategies to reach communities that previously did not receive services from conventional banks.
In this study, a qualitative-descriptive approach was used with a literature study method to assess various secondary data sources, such as official reports from the Financial Services Authority, Bank Indonesia, and other scientific articles. Data analysis was carried out thematically to identify strategies and real contributions made by banks in expanding access to formal financial services. This study mainly focuses on the digitalization of banking services such as mobile banking and internet banking, strategic collaboration between banks and fintech, and banking steps in improving financial and digital literacy in the community. The results of the analysis show that digitalization in banking services plays a significant role in expanding financial access. The existence of mobile banking applications, digital payment systems, and internet banking makes it easier for people, including those in isolated areas, to make transactions without having to go to a bank branch. This has proven to be effective in increasing the number of active accounts and electronic transactions, especially among micro, small, and medium enterprises. In addition, collaboration between banks and fintech presents innovative solutions to simplify the process of opening accounts, distributing microcredit, and a more inclusive payment system. Fintech functions as a liaison between the community and banking institutions, especially in reaching individuals who previously did not have access to formal financial services. However, there are still various challenges that must be overcome, including low levels of digital and financial literacy, lack of digital infrastructure in rural areas, and issues of data protection and regulations that are not yet fully in line with technological developments. This study found that several banks have implemented concrete strategies, such as community-based digital literacy education programs, launching mobile applications with simple displays, and integrating information systems with fintech and government agencies to accelerate the inclusion process. These strategies have succeeded in increasing public trust in digital services and expanding financial inclusion. Thus, the results of this study indicate that the role of banks in the digital era is not only as a provider of financial services, but also as an agent of change to support inclusive economic growth through technological innovation and strategic cooperation. This study provides a significant contribution in the form of a strategy map that can be adapted by other banks, especially in developing countries, to strengthen financial inclusion in a sustainable manner. These findings also serve as a strong basis for the formulation of public policies and regulations that support synergy between the financial sector and digital technology to build a financial system that is fairer, more inclusive, and responsive to the needs of the community.