PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENGALAMAN PENGGUNAAN QRIS DI UMKM DI KABUPATEN GORONTALO

Penulis

  • Windawati Piolla Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Sultan Zaki Zulfari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Iis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Nadila Afrianti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Nur Sasti Laki Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Kata Kunci:

QRIS, Bank Indonesia, Tingkat Kepuasan, Gorontalo

Abstrak

QRIS atau Quick Response Code Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia merupakan Langkah penting dalam mewujudkan digitalisasi keuangan sebagai respon terhadap tuntutan dari revolusi industri 5.0. QRIS mulai mendominasi pangsa pasar dan menarik banyak pihak terutama para pengusaha. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa pedagang hingga UMKM yang menyediakan layanan pembayaran menggunakan QRIS telah mencapai 15,67 juta pada bulan Februari 2022.  Penelitian ini bertujuan untuk menilai kebutuhan edukasi dalam pengembangan infrastruktur pembayaran non-tunai dan untuk menilai persepsi pengguna QRIS di UMKM Kabupaten Gorontalo. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu survei online, observasi, dan dokumentasi. Sebagian besar responden di Kabupaten Gorontalo mengatakan setuju bahwa pengembangan infrastruktur pembayaran non-tunai harus disertai dengan edukasi mengenai keuntungan dan cara penggunaan yang benar dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas setuju dengan adanya Kerjasama antara Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia dalam pengembangan QRIS.

QRIS or Quick Response Code Indonesian developed by Bank Indonesia is an important step in realizing financial digitalization as a response to the demands of the industrial revolution 5.0. QRIS began to dominate the market share and attracted many parties, especially entrepreneurs. Data from Bank Indonesia shows that merchants to MSMEs that provide payment services using QRIS have reached 15.67 million in February 2022.  This study aims to assess the need for education in the development of non-cash payment infrastructure and to assess the perceptions of QRIS users in Gorontalo Regency MSMEs. The data collection techniques in this research are online survey, observation, and documentation. Most respondents in Gorontalo Regency said they agreed that the development of non-cash payment infrastructure must be accompanied by education about the benefits and the correct way to use it and the results of this study also showed that the majority agreed with the cooperation between Bank Indonesia and the Indonesian Payment System Association in the development of QRIS.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30