KENDALA DAN TANTANGAN DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DI INDONESIA
Kata Kunci:
Laporan Keuangan, Bahasa Indonesia, Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)Abstrak
Penelitian ini mengkaji kendala dan tantangan dalam penggunaan Bahasa Indonesia pada laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Kebijakan penggunaan Bahasa Indonesia dalam laporan keuangan yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 yang bertujuan memperkuat identitas nasional. Namun, penerapan ini mengatasi berbagai tantangan, seperti kesulitan menemukan padanan istilah teknis akuntansi yang akurat dan dominasi standar pelaporan keuangan internasional (IFRS) yang berbahasa Inggris. Metode penelitian yang digunakan analisis adalah literatur dengan pendekatan konseptual, menggunakan data sekunder dari laporan keuangan tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemah istilah akuntansi ke dalam Bahasa Indonesia sering menyebabkan kesalahpahaman. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya penguasaan bahasa yang efektif dan konsistensi dalam terminologi untuk meningkatkan kejelasan dan akurasi laporan keuangan. Rekomendasi diberikan kepada regulator, akademisi, dan perusahaan untuk memastikan penerapan standar internasional yang konsisten dengan konteks lokal, serta mendorong peningkatan kompetensi bilingual di kalangan profesional akuntansi.
This study examines the obstacles and challenges in the use of Indonesian in financial reports of companies in Indonesia. The policy of using Indonesian in financial reports is regulated by Law Number 24 of 2009 which aims to strengthen national identity. However, this implementation faces various challenges, such as the difficulty of finding accurate equivalents for accounting technical terms and the dominance of international financial reporting standards (IFRS) in English. The research method used is literature analysis with a conceptual approach, using secondary data from the 2023 financial statements. The results of the study show that translating accounting terms into Indonesian often causes misunderstandings. The conclusion of this study emphasizes the importance of effective language proficiency and consistency in terminology to improve the clarity and accuracy of financial reports. Recommendations are given to regulators, academics, and companies to ensure the implementation of international standards that are consistent with the local context, as well as to encourage increased bilingual competence among accounting professionals.