STUDI PENGGUNAAN KATA BAKU DAN TIDAK BAKU PADA CRITICAL JOURNAL REVIEW DAN CRITICAL BOOK REVIEW

Abstrak

Penelitian ini menganalisis penggunaan kata baku dan tidak baku dalam teks ulasan akademik, yaitu Critical Journal Review (CJR) dan Critical Book Review (CBR) mahasiswa Universitas Negeri Medan. Studi ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui analisis teks ulasan dan kuesioner kepada mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kesalahan dalam penggunaan kata baku, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap kaidah kebahasaan serta pengaruh bahasa sehari-hari dan media sosial. Kesalahan yang ditemukan meliputi aspek fonologi, morfologi, serta pengaruh bahasa asing. Meskipun mayoritas mahasiswa memahami perbedaan antara kata baku dan tidak baku, penerapan dalam tulisan akademik masih belum sepenuhnya konsisten. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan literasi kebahasaan melalui sosialisasi dan penggunaan referensi resmi seperti KBBI agar komunikasi akademik lebih jelas, profesional, dan sesuai dengan standar bahasa Indonesia.

This study analyses the use of standard and non-standard words in academic review texts, namely Critical Journal Review (CJR) and Critical Book Review (CBR) of Medan State University students. This study uses descriptive qualitative method with data collection through analysis of review texts and questionnaires to students. The results showed that there were still errors in the use of standardised words, which were caused by a lack of understanding of linguistic rules as well as the influence of everyday language and social media. The errors found include aspects of phonology, morphology, and the influence of foreign languages. Although the majority of students understand the difference between standard and non-standard words, the application in academic writing is still not fully consistent. Therefore, it is necessary to improve linguistic literacy through socialisation and the use of official references such as the KBBI so that academic communication is clearer, more professional, and in accordance with Indonesian language standards.