SUMBER-SUMBER DALIL HUKUM TENTANG QIYAS: TELAAH TEORITIS DAN RELEVANSI KONTEMPORER

Abstrak

Qiyas merupakan salah satu metode istinbāṭ al-ḥukm dalam hukum Islam yang memiliki posisi penting setelah al-Qur'an, sunnah, dan ijma'. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sumber-sumber dalil hukum yang menjadi dasar legitimasi penggunaan qiyas dalam hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka terhadap berbagai literatur dan jurnal akademik. Hasil kajian menunjukkan bahwa qiyas bersumber dari legitimasi al-Qur'an, sunnah, ijma', serta rasionalitas yang dikembangkan oleh para ulama ushul. Keabsahan qiyas diperkuat oleh pendapat jumhur ulama, meskipun ada kelompok yang menolaknya seperti Zahiriyah. Relevansi qiyas dalam konteks hukum kontemporer, termasuk di Indonesia, juga tetap kuat, terutama dalam merespon masalah-masalah baru yang tidak secara eksplisit dijelaskan oleh nash.

Qiyas is one of the methods of istinbāṭ al-ḥukm (deriving legal rulings) in Islamic law that holds a significant position after the Qur'an, Sunnah, and Ijma'. This article aims to analyze the sources of legal evidence that form the basis for the legitimacy of using qiyas in Islamic law. This research uses a qualitative approach with a literature study method on various academic sources. The study shows that qiyas derives its legitimacy from the Qur'an, Sunnah, Ijma', and rationality developed by scholars of ushul fiqh. The validity of qiyas is supported by the majority of scholars, although some groups such as the Zahiriyah reject it. The relevance of qiyas in contemporary legal contexts, including in Indonesia, remains strong, especially in addressing new issues not explicitly covered by primary texts.