DAKWAH DAN PERUBAHAN SOSIAL

Penulis

  • Naeila Nurazizah Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia
  • Olpy Nopy Yanti Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia
  • Sobirin Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia

Kata Kunci:

Dakwah, Perubahan Sosial, Lingkungan Masyarakat

Abstrak

Pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peran dakwah dalam mendorong perubahan sosial yang konstruktif. Modernisasi telah memicu pergeseran nilai dan budaya, sehingga diperlukan pendekatan dakwah yang relevan dengan dinamika masyarakat. Kegiatan ini bertujuan mengintegrasikan nilai-nilai dakwah Islam dalam proses perubahan sosial, membangun kesadaran kolektif, meningkatkan partisipasi keagamaan, serta memperkuat nilai moral dan etika sosial. Dakwah diposisikan tidak hanya sebagai aktivitas religius, tetapi juga sebagai instrumen transformasi sosial berkelanjutan. Metode yang digunakan meliputi pendekatan partisipatif melalui penyuluhan, diskusi kelompok terarah (FGD), dan pelatihan kader dakwah. Strategi ini bertujuan memberdayakan masyarakat agar mampu menjadi agen perubahan yang adaptif dan berorientasi pada nilai-nilai keislaman yang inklusif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya dakwah dalam membentuk tatanan sosial yang harmonis. Selain itu, muncul inisiatif lokal dalam menyelenggarakan program dakwah berbasis komunitas, yang mencerminkan keterlibatan aktif masyarakat dalam penguatan kehidupan sosial. Pengabdian ini memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat melalui pendekatan dakwah yang kontekstual, partisipatif, dan responsif terhadap tantangan zaman. Upaya ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang relevan di era perubahan sosial yang cepat.

This community service initiative was motivated by the limited public understanding of dakwah (Islamic preaching) as a catalyst for constructive social change. Modernization has brought about shifts in societal values and cultural norms, prompting the need to integrate Islamic dakwah into the process of social transformation. The program aimed to position dakwah not merely as a religious activity, but as a sustainable instrument for fostering moral, ethical, and social development. The focus of the initiative included developing effective dakwah strategies to enhance collective awareness, encouraging greater participation in religious activities, and reinforcing moral and ethical values in daily life. A participatory approach was adopted, involving counseling sessions, focus group discussions (FGDs), and the training of local dakwah cadres. These methods were chosen to engage communities directly and empower them to become active agents of change grounded in Islamic principles. The outcomes of the program indicated a significant increase in public awareness of the transformative role of dakwah. Communities began to recognize its broader social function beyond religious rituals. Notably, there was a rise in local initiatives aimed at creating community-based dakwah programs tailored to their specific social contexts. This initiative contributed meaningfully to enhancing the quality of social life by promoting inclusive and adaptable Islamic values. It serves as a model for community empowerment that aligns religious outreach with contemporary social dynamics, ensuring relevance and sustainability in a rapidly changing world.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-08