REPRESENTASI PATRIARKI PADA FILM GADIS KRETEK EPISODE 2

Penulis

  • Nabhan Naufal Universitas Bina Sarana Informatika
  • Irwanto Universitas Bina Sarana Informatika
  • Marlina Rahmi Universitas Bina Sarana Informatika

Kata Kunci:

Representasi, Patriarki, Film, Semiotika John Fiske, Gender, Gadis Kretek

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana budaya patriarki direpresentasikan dalam film Gadis Kretek episode 2 dengan menggunakan pendekatan semiotika John Fiske. Film sebagai produk budaya populer tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media ideologis yang mampu merefleksikan serta membentuk realitas sosial, termasuk dalam konteks relasi gender. Dalam film ini, tokoh utama perempuan, Dasiyah, digambarkan menghadapi berbagai bentuk subordinasi dan diskriminasi gender dalam lingkungan patriarkal Jawa tahun 1960-an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Fiske yang mencakup tiga level: realitas (ekspresi, pakaian, dan tindakan tokoh), representasi (penggunaan kamera, pencahayaan, dan narasi), serta ideologi (nilai-nilai patriarki yang tersirat dalam cerita). Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan perempuan dalam posisi marginal, namun juga menampilkan perlawanan terhadap dominasi patriarki melalui karakter dan narasi yang mendukung nilai-nilai feminisme liberal. Representasi ini memperlihatkan bagaimana media turut berperan dalam membentuk pemahaman masyarakat terhadap gender dan struktur kekuasaan. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian komunikasi, khususnya dalam studi representasi media dan kesetaraan gender.

This study aims to analyze how patriarchal culture is represented in the film Gadis Kretek episode 2 using John Fiske's semiotic approach. Film as a popular cultural product not only functions as entertainment, but also as an ideological medium that is able to reflect and shape social reality, including in the context of gender relations. In this film, the main female character, Dasiyah, is depicted facing various forms of subordination and gender discrimination in the patriarchal environment of Java in the 1960s. This study uses a qualitative method with Fiske's semiotic analysis approach which includes three levels: reality (character expression, clothing, and actions), representation (use of camera, lighting, and narrative), and ideology (patriarchal values implied in the story). The results of the analysis show that this film represents women in a marginal position, but also shows resistance to patriarchal domination through characters and narratives that support liberal feminist values. This representation shows how the media plays a role in shaping society's understanding of gender and power structures. The findings of this study are expected to contribute to the development of communication studies, especially in the study of media representation and gender equality.

 

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-30