PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS MENGGAMBAR UNTUK MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA DI UPT REHABILITASI SOSIAL BINA LARAS PASURUAN
Kata Kunci:
Halusinasi Pendengaran, Skizofrenia, Terapi Aktivitas MenggambarAbstrak
Pasien perempuan berusia 32 tahun dengan diagnosis medis skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran berupa suara atau bisikan tanpa sumber suara yang jelas. Kondisi ini menimbulkan ketakutan, kecemasan, serta perilaku yang tidak terkontrol apabila tidak ditangani secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi aktivitas menggambar terhadap tanda dan gejala halusinasi pendengaran. Metode yang digunakan adalah studi kasus pada satu pasien yang dirawat di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan. Terapi aktivitas menggambar diberikan selama tujuh hari dengan dua sesi per hari dan durasi 45 menit setiap sesi. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi tanda dan gejala halusinasi berdasarkan SDKI serta lembar observasi kemampuan mengontrol halusinasi menggunakan Skor RUFA.Hasil penerapan menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala halusinasi dari 68% menjadi 23% (penurunan sebesar 45%) serta peningkatan kemampuan mengontrol halusinasi dari 31% menjadi 86% (peningkatan sebesar 55%). Hal ini menunjukkan bahwa terapi aktivitas menggambar efektif dalam menurunkan frekuensi dan intensitas halusinasi serta meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan halusinasi. Intervensi ini dapat diterapkan secara berkelanjutan sebagai terapi nonfarmakologis dalam praktik keperawatan jiwa untuk mempercepat proses pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Schizophrenia is a chronic mental disorder characterized by distortions in thinking, A 32-year-old female patient diagnosed with schizophrenia experienced auditory hallucinations characterized by hearing voices or whispers without a clear external source. This condition caused fear, anxiety, and uncontrolled behavior if left untreated. This study aimed to determine the effectiveness of drawing activity therapy on the signs and symptoms of auditory hallucinations. The study used a case study design involving one patient treated at UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan. Drawing activity therapy was conducted for seven consecutive days with two sessions per day, each lasting 45 minutes. The instruments used included the observation sheet of hallucination signs and symptoms based on SDKI and the observation sheet of hallucination control ability using the RUFA Score. The results showed a decrease in hallucination signs and symptoms from 68% to 23% (a 45% reduction) and an increase in hallucination control ability from 31% to 86% (a 55% improvement). These findings indicate that drawing activity therapy is effective in reducing the frequency and intensity of auditory hallucinations and enhancing the patient’s ability to control them. This intervention can be applied as a continuous non-pharmacological therapy in psychiatric nursing practice to accelerate recovery and improve the patient’s quality of life.



