PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DHUAFA DENGAN MELALUI PENGEMBANGAN USAHA WARUNG MBAK NUR

Penulis

  • Shafa Aurelie Amandha Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka
  • Kamila Hayyuni Susilowati Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka
  • Putri Rana Azaratul Zulfa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Kata Kunci:

Pemberdayaan, Keluarga Dhuafa, Ekonomi

Abstrak

Dalam masyarakat, terdapat berbagai lapisan sosial yang masing-masing memiliki tantangan dan kebutuhan yang unik. Salah satu segmen yang sering kali memerlukan perhatian khusus adalah keluarga dhuafa. Keluarga dhuafa merupakan kelompok dalam masyarakat yang mengalami keterbatasan ekonomi, yang seringkali berdampak pada berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap layanan sosial lainnya. Pendekatan holistik dan inklusif menjadi penting untuk mengintegrasikan keluarga ini ke dalam arus pembangunan agar tidak terlepas dari kemajuan yang dijalani oleh masyarakat secara keseluruhan. Dalam Al-Qur’an kata dhuafa memiliki makna kata lemah dalam aspek kesejahteraan atau finansial. Allah berfirman dalam Q.S An-Nisaa’:9 yang artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah (Dhi’afan). Yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka”. Pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dengan menggunakan metode youth participatory action research (Y-PAR). Berdasarkan hasil kegiatan pemberdayaan ini Keluarga Ibu Nuryani saat ini telah mengembangkan usahanya dengan selalu balik modal dan kebutuhan sehari-harinya bisa tercukupi. 

In society, there are various social layers, each with unique challenges and needs. One segment that often requires special attention is the poor families. Poor families are a group in society who experience economic deprivation, which often impacts on various aspects of their lives, including education, health, and access to other social services. A holistic and inclusive approach is important to integrate these families into the flow of development so that they are not detached from the progress made by society as a whole. In the Qur'an the word dhuafa has the meaning of the word weak in the aspect of welfare or financial. Allah says in Q.S An- Nisaa':9 which means "And let those fear Allah who should leave behind them weak children (Dhi'afan). Which they fear for their welfare". This community empowerment was implemented using the youth participatory action research (Y-PAR) method. Based on the results of this empowerment activity, Mrs. Nuryani's family has now developed her business by always returning capital and her daily needs can be fulfilled.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31