POLA PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN DI UPTD PUSKESMAS TAMBERU BARAT KABUPATEN SAMPANG PERIODE TAHUN 2023

Penulis

  • Nur Fadilah Universitas Islam Madura
  • Ach Faruk Alrosyidi Universitas Islam Madura

Kata Kunci:

Penggunaan obat asma, asma, obat asma

Abstrak

Asma didefinisikan sebagai penyakit inflamasi kronik pada paru dan merupakan lima besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, pemberian beberapa jenis obat merupakan terapi farmakologi yang perlu diberikan dalam pengobatan asma untuk menurunkan kesakitan pada asma. Pengobatan asma bertujuan mencegah, mengurangi dan berlangsung dalam periode yang cukup lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan obat asma pada pasien di UPTD Puskesmas Tamberu Tarat Sokobanah Sampang periode tahun 2023, Analisis data yang dilakukan menggunakan metode deskriptif Retrospektif dengan membuat gambaran atau mendeskripsikan suatu variabel berupa data yang diperoleh untuk menggambarkan pola penggunaan obat asma pada pasien di UPTD Puskesmas Tamberu Barat Sokobanah Sampang penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah 121 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan, karakteristik pasien berdasarkan umur paling banyak menderita penyakit asma berada pada lansia yang berumur 61-80 tahun, sedangkan penggunaan obat di UPTD Puskesmas Tamberu Barat adalah salbutamol 2 mg sebanyak 40 (33,0%), obat kombinasi salbutamol 2 mg & bromhexine HCL 8 mg & dexsametason 0,5 mg sebanyak 31 orang (25,6%), salbutamol 2,5 mg (Nebules) sebanyak 25 orang (20,6%), obat salbutamol 2 mg & ambroxol 30 mg sebanyak 23 orang (19,0%), dan Ipratropium bromide 2,5 mg, Salbutamol sulfat 0,5 mg (Nebules) sebanyak 2 orang (1,6%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah obat asma tunggal paling banyak digunakan yaitu salbutamol 2 mg dan sebagai obat asma kombinasi yaitu salbutamol 2 mg & bromhexine HCL 8 mg & dexsametason 0,5 mg. 

Asthma is defined as a chronic inflammatory disease of the lungs and is the top five cause of morbidity and death in Indonesia. The administration of several types of drugs is a pharmacological therapy that needs to be given in the treatment of asthma to reduce asthma pain. Asthma treatment aims to prevent, reduce and last for a long period. The aim of this research is to determine the pattern of asthma medication use in patients at the UPTD Community Health Center Tamberu Tarat Sokobanah Sampang for the period 2023. Data analysis was carried out using a retrospective descriptive method by creating a picture or describing a variable in the form of data obtained to describe the pattern of asthma medication use in patients in UPTD Public Health Center Tamberu Barat Sokobanah Sampang, this research used total sampling with a total of 121 samples. The results of this study show that the most common patient characteristics based on gender are women, the most common patient characteristics based on age suffering from asthma are elderly people aged 61-80 years, while the drug used at the UPTD West Tamberu Health Center is salbutamol 2 mg as much as 40 ( 33.0%), combination drug salbutamol 2 mg & bromhexine HCL 8 mg & dexamethasone 0.5 mg as many as 31 people (25.6%), salbutamol 2.5 mg (Nebules) as many as 25 people (20.6%), the drugs salbutamol 2 mg & ambroxol 30 mg were 23 people (19.0%), and Ipratropium bromide 2.5 mg, Salbutamol sulfate 0.5 mg (Nebules) were 2 people (1.6%). The conclusion of this study is that the most widely used single asthma medication is salbutamol 2 mg and as a combination asthma medication namely salbutamol 2 mg & bromhexine HCL 8 mg & dexamethasone 0.5 mg.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31