KORELASI AKTIVITAS FISIK DAN PERILAKU SEDENTARY DENGAN DEPRESI PASCA MELAHIRKAN KOTA SURABAYA BARAT
Kata Kunci:
Postpartum Depression, Aktivitas Fisik, Sedentary LifestyleAbstrak
Periode postpartum merupakan momen krusial dalam kehidupan seorang wanita, selama periode postpartum akan mengalami berbagai pengalaman emosional dan menyesuaikan diri dengan peran barunya sebagai seorang ibu. Depresi pasca melahirkan adalah kondisi kesehatan mental yang signifkan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi korelasi antara aktivitas fisik dan perilaku sedentary dengan depresi pasca melahirkan di Kota Surabaya Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik cross sectional melibatkan 30 ibu pasca melahirkan dengan usia 1-3 bulan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dan durasi perilaku sedentary, serta Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) untuk menilai tingkat depresi pasca melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi dengan kekuatan sedang antara aktivitas fisik dengan depresi pasca melahirkan diperoleh nilai signifikasi sebesar 0.016 (p< 0.05), serta korelasi negatif dengan diperoleh nilai signifikasi sebesar -0.436 (korelasi negatif). Sebaliknya terdapat korelasi positif dengan kekuatan sedang antara perilaku sedentary dengan depresi pasca melahirkan diperoleh nilai signifikasi sebesar 0.001 (p< 0.05) serta korelasi positif dengan diperoleh nilai signifikasi sebesar 0.575 (korelasi positif). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik yang tinggi memiliki risiko depresi pasca melahirkan yang rendah sedangkan perilaku sedentary yang tinggi memiliki risiko depresi pasca melahirkan yang tinggi.
The postpartum period is a crucial moment in a woman’s life, during which she experiences various emotional experiences and adjusts to her new role as a mother. Postpartum depression is a significant mental health condition that can affect the quality of life of mothers and the development of their children. This study aims to explore the correlation between physical activity, sedentary behavior, and the incidence of postpartum depression risk levels in West Surabaya. The research method used was quantitative descriptive with a cross-sectional technique involving 30 mothers who had recently given birth within the last 1-3 months. The instruments used in this study included the Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) to evaluate the level of physical activity and duration of sedentary behavior, and the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) to measure the level of postnatal depression. The research findings indicate a moderate correlation between physical activity and postpartum depression, with a significance value of 0.016 (p < 0.05), and a negative correlation coefficient of -0.436. Conversely, there is a moderate positive correlation between sedentary behavior and postpartum depression, with a significance value of 0.001 (p < 0.05), and a positive correlation coefficient of 0.575. Therefore, it can be concluded that higher levels of physical activity are associated with a lower risk of postpartum depression, while higher levels of sedentary behavior are linked to an increased risk of postpartum depression.