ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM NOVEL JOGJA WITH BASTIAN KARYA VISYA NABILA

Penulis

  • Nadia Khoirita Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Ita kurnia Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Titan Dwi Agustin Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Reva Cantikasari Universitas Nusantara PGRI Kediri

Kata Kunci:

Campur Kode, Novel Remaja, Linguistik, Bahasa Inggris, Bahasa Daerah, Identitas Sosial

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana campur kode digunakan dalam novel Jogja with Bastian karya Visya Nabila. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menelusuri bentuk dan jenis campur kode yang muncul dalam cerita. Hasilnya, ditemukan dua jenis campur kode yang digunakan, yaitu campur kode ke dalam (bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa daerah seperti Sunda, Jawa, dan Betawi/Melayu) dan campur kode ke luar (percampuran bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris). Dari seluruh data yang dikumpulkan, terdapat 204 campur kode luar dan hanya 5 campur kode dalam. Jumlah yang jauh lebih besar pada campur kode luar menunjukkan bahwa penulis banyak menggunakan bahasa Inggris, yang bisa jadi mencerminkan gaya bahasa anak muda zaman sekarang, terutama di kota-kota besar. Jadi, bisa disimpulkan bahwa penggunaan campur kode dalam novel ini bukan sekadar variasi bahasa, tapi juga mencerminkan identitas sosial dan budaya tokoh-tokohnya.

This study aims to explore and examine the phenomenon of code-mixing found in the novel Jogja with Bastian by Visya Nabila. A qualitative descriptive approach was applied to identify the forms and types of code-mixing within the narrative. The analysis revealed two main categories: inner code-mixing, which combines Indonesian with regional languages such as Sundanese, Javanese, and Betawi/Malay; and outer code-mixing, which blends Indonesian with English. Out of all the data collected, there were 204 instances of outer code-mixing and only 5 of inner code-mixing. The frequent use of English indicates a tendency to reflect the language style and lifestyle of today’s urban youth. Therefore, code-mixing in this teen novel not only serves a stylistic purpose but also functions as a marker of social and cultural identity.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30