DOMINASI PENGGUNAAN PASAL 114 AYAT (1) UNDANG - UNDANG NARKOTIKA DAN DAMPAKNYA DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA TERHADAP PELAKU PENGGUNA DAN KURIR
Kata Kunci:
Drug Penal Policy, Narcotics Users And Couriers, Substantive JusticeAbstrak
Penerapan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menimbulkan masalah dalam sistem peradilan pidana, terutama ketika digunakan terhadap pengguna dan kurir yang perannya minim. Banyak pengguna justru dipidana alih-alih direhabilitasi, sementara kurir kecil diperlakukan setara dengan pengedar besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan metode deskriptif-analitis melalui kajian peraturan dan putusan pengadilan. Hasilnya menunjukkan adanya disparitas pemidanaan, ketidakpastian hukum, serta beban lembaga pemasyarakatan. Diperlukan kebijakan pemidanaan yang lebih proporsional dan humanis agar keadilan substantif dapat terwujud.
The application of Article 114 paragraph (1) of Law No. 35/2009 on Narcotics raises issues in Indonesia’s criminal justice system, especially when applied to users and minor couriers. Users are often imprisoned instead of rehabilitated, while low-level couriers are treated like major traffickers. This research uses a normative juridical approach and descriptive-analytical method by reviewing laws and court decisions. The findings reveal sentencing disparities, legal uncertainty, and prison overcrowding. A more proportional and humane sentencing policy is needed to achieve substantive justice.