KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW DALAM AL-QUR’AN ANALISIS ASBABUNNUZUL, QIRA’AT, SEJARAH DAN KITAB-KITAB TAFSIR
Kata Kunci:
Maulid Nabi, Tinjaun Al-Qur’an, Perspektif Tafsir Al-Qur’anAbstrak
Penamaan Maulid Nabi yang maksud adalah kelahiran Nabi Muhammad Saw, dalam perbincangan kaum muslimin sering juga disebut dengan istilah Maulud Nabi atau dalam bahasa jawa sering juga terdengar dengan nama Muludan. Walaupun ketiga istilah itu pada kenyataannya dipahami dengan maksud sama yaitu kelahiran Nabi Muhammad Saw. Di kalangan mayoritas masyarakat muslim maulid Nabi biasanya dilaksanakan dengan perayaan maulid Nabi, yang secara umum membudaya di nusantara dengan mengadakan sebuah acara seperti tablik akbar atau pengajian umum. Pengajian umum itu biasanya masyarakat atau sekelompok masyarakat berkumpul di sebuah tempat yang sudah dipersiapkan dengan acara meliputi seorang pembawa acara membuka acara kemudian dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, sholawat dan kemudian acara puncaknya adalah ceramah umum dan ditutup dengan do’a. Acara perayaan maulid walaupun di nusantara terkesan sudah membudaya, namun di sebagian kalangan masih banyak yang keras menentang atau menolak perayaan itu. Terlepas dari pendapat yang pro dan kontra, pada intinya maulid Nabi itu adalah kelahiran Nabi Muhammad Saw yang biasa disampaikan dengan berbagai kisah oleh sang pendakwah. Kisah-kisah yang disampaikan terkadang disampaikan seperti dongeng bahkan seperti tanpa dasar yang kuat atau kisah yang tidak disertai dengan dalil baik dengan ayat-ayat Al-Qur’an atau Hadits Nabi Saw. Hal ini bukan berarti salah namun jika sebuah ajaran tidak didasari dengan dalil ditakutkan akan liar dengan tidak memperhatikan dasar yang benar dan dapat diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi sehingga sampai kapanpun jika didasari dengan dalil yang falid, maka akan terhindar dari cerita yang akan menyimpang dari kebenaran. Penting sekali tulisan yang ada dihadapan pembaca saat ini walaupun tidak akan membahas perihal perayaan maulid itu sendiri, tapi yang lebih urgen lagi, yakni membahas siapa yang dilahirkan itu, seberapa besar dan seberapa mulia nama itu disebut dalam Al-Qur’an, serta proses yang dipersiapkan Allah Swt untuk mewujudkan dan terlahirnya Manusia yang bukan seperti manusia tersebut. Bagaimana nama itu tersebut dari satu generasi ke generasi sampai kejadian yang menakjubkan saat sebelum dan sesudah kelahiran Beliau Rasulullah Saw, yang harus digambarkan melalui dalil yang shahih dan bisa dipertaggung jawabkan keilmiahannya.



