ANALISIS PENGGUNAAN TES KEPRIBADIAN OBJEKTIF DAN PROYEKTIF UNTUK MEMILIH ALAT YANG TEPAT DALAM KONSELING SEKOLAH

Abstrak

Konselor sekolah sering menghadapi tantangan dalam mengidentifikasi masalah siswa secara mendalam karena keterbatasan siswa dalam mengungkapkan diri secara terbuka. Tes kepribadian menjadi salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk memahami karakter dan kebutuhan psikologis siswa sebelum proses konseling dimulai. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara tes kepribadian objektif dan proyektif, termasuk kelebihan, keterbatasan, serta relevansinya dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka dan studi kasus untuk menggali pemahaman mendalam terhadap masing-masing jenis tes. Tes objektif, seperti MMPI dan EPPS, dinilai memiliki reliabilitas dan validitas tinggi serta efisiensi dalam administrasi, namun dibatasi oleh kemungkinan ketidakjujuran responden. Sebaliknya, tes proyektif seperti TAT memungkinkan eksplorasi aspek kepribadian yang tidak tampak secara langsung, meskipun memerlukan waktu dan keterampilan interpretasi khusus. Pemilihan dan penggunaan tes harus memperhatikan pertimbangan etis, profesionalisme, serta konteks kultural siswa. Studi kasus mengenai penerapan tes Big Five Personality menunjukkan bahwa pemanfaatan tes kepribadian dapat mendukung konseling yang lebih tepat sasaran dan personal. Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang jenis tes kepribadian dapat meningkatkan efektivitas layanan konseling sekolah.

School counselors often face challenges in identifying student problems in depth due to students' limitations in expressing themselves openly. Personality tests are one of the tools that can be used to understand students' character and psychological needs before the counseling process begins. This article aims to analyze the differences between objective and projective personality tests, including their advantages, limitations, and relevance in guidance and counseling services in schools. This study uses a qualitative approach through literature studies and case studies to gain an in-depth understanding of each type of test. Objective tests, such as the MMPI and EPPS, are considered to have high reliability and validity as well as efficiency in administration, but are limited by the possibility of respondent dishonesty. In contrast, projective tests such as the TAT allow for the exploration of aspects of personality that are not directly visible, although they require time and special interpretation skills. The selection and use of tests must take into account ethical considerations, professionalism, and the cultural context of students. A case study on the application of the Big Five Personality test shows that the use of personality tests can support more targeted and personalized counseling. Thus, an in-depth understanding of the types of personality tests can improve the effectiveness of school counseling services.