ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PADA MODUL AJAR BAHASA INDONESIA SMPN SATAP 3 BULUKUMBA

Penulis

  • Alza Maghfiza Ad Universitas Islam Riau
  • Irma Universitas Islam Riau
  • Muhammad Mukhlis Universitas Islam Riau

Kata Kunci:

Modul Ajar, Project Based Learning, Social Emotional Learning, Laporan Hasil Observasi, Kurikulum Merdeka

Abstrak

Modul ajar menjadi bagian penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka sebagai panduan guru dalam merancang pembelajaran yang kontekstual dan berpusat pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran yang digunakan dalam modul ajar Bahasa Indonesia kelas VIII di SMPN Satap 3 Bulukumba, khususnya dalam topik teks laporan hasil observasi. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan metode analisis dokumen, hasil kajian menunjukkan bahwa modul ini mengintegrasikan model Project Based Learning (PjBL) dan pendekatan Social Emotional Learning (SEL) dalam kegiatan pembelajaran. Model ini tidak hanya mendukung capaian kompetensi literasi peserta didik, tetapi juga membentuk karakter sosial dan emosional yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini juga mengungkap potensi tantangan implementasi modul di lapangan dan pentingnya dukungan sistemik agar pembelajaran dapat berjalan optimal. Hasil kajian ini diharapkan menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan modul ajar yang adaptif dan bermakna.

Teaching modules serve as essential tools in the implementation of the Merdeka Curriculum, allowing educators to design contextual and student-centered learning. This study aims to analyze the instructional model used in the Bahasa Indonesia teaching module for eighth-grade students at SMPN Satap 3 Bulukumba, particularly in the topic of observational report texts. Using a qualitative descriptive approach and document analysis, the findings reveal that the module incorporates Project-Based Learning (PjBL) and Social Emotional Learning (SEL) in its instructional strategies. These approaches not only support students’ literacy development but also nurture emotional and social competencies aligned with the Pancasila Student Profile. The study also highlights the potential challenges faced in implementing such modules in real classroom settings and the need for systemic support. The results of this analysis are expected to serve as a reference for educators in developing adaptive and meaningful teaching modules.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29