DAYA TARIK MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH UNTUK GEN Z

Penulis

  • Difa Raudyatuzzahra Ramadani IAI Nasional Laa Roiba
  • Najwatul Marwiyah IAI Nasional Laa Roiba
  • Samsul Hidayat IAIN Nasional Laa Roiba
  • Siti Mahmudah Noorhayati IAI Nasional Laa Roiba
  • Hari Rahman Hakim IAI Nasional Laa Roiba

Kata Kunci:

Gen Z, Sosial Media, Dakwah

Abstrak

Transformasi digital telah mengubah pola dakwah dari mimbar konvensional menjadi ruang digital yang lebih dinamis, khususnya melalui media sosial. Generasi Z sebagai pengguna dominan platform digital, menunjukkan minat yang tinggi terhadap konten keagamaan yang dikemas secara kreatif dan relevan dengan budaya mereka. Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan: Apa yang menjadi daya tarik media sosial sebagai sarana dakwah bagi Generasi Z? Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik netnografi, wawancara mendalam, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gen Z tertarik pada konten dakwah yang bersifat visual, interaktif, menggunakan bahasa yang santai, dan disampaikan oleh figur yang relatable di media sosial. Selain itu, algoritma platform turut memperkuat jangkauan dakwah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media sosial memiliki potensi besar sebagai ruang dakwah yang transformatif dan partisipatif, meski tetap memerlukan kehati-hatian agar substansi ajaran Islam tidak terdistorsi oleh tuntutan popularitas digital.

Digital transformation has changed the pattern of preaching from conventional pulpits to more dynamic digital spaces, especially through social media. Generation Z as the dominant user of digital platforms, shows a high interest in religious content that is packaged creatively and is relevant to their culture. This study aims to answer the question: What is the attraction of social media as a means of preaching for Generation Z? The method used is a descriptive qualitative approach with netnography techniques, in-depth interviews, and literature studies. The results of the study show that Gen Z is interested in preaching content that is visual, interactive, uses relaxed language, and is delivered by relevant figures on social media. In addition, the algorithm platform also strengthens the reach of preaching. This study concludes that social media has great potential as a transformative and participatory preaching space, although it still requires caution so that the substance of Islamic teachings is not distorted by the demands of digital popularity.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30