PENERAPAN LATIHAN RENTANG GERAK ROM PASIF DENGAN DIAGNOSA CVA DAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA TN. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WULUHAN – JEMBER
Kata Kunci:
Stroke, Gangguan Mobilitas Fisik, Rom Pasif, Latihan Rentang GerakAbstrak
Pada umumnya cerebral vaskullar accident (CVA) atau stroke dapat mengakibatkan hambatan mobilitas terngantung dari tingkat keparahan stroke itu sendiri. Adapun penggunaan latihan rentang gerak ROM menjadi salah satu Tindakan untuk melatih pasien Kembali ke keadaan normal. Tujuan studi kasus ini yaitu untuk mendeskripsikan Gangguan Mobilitas Fisik pada pasien dengan tindakan Range Of Motion (ROM) pasif dengan menggunakan kriteria hasil peningkatan kekuatan otot klien di wilayah kerja puskesmas wuluhan. Kerangka studi kasus yang menggabungkan wawancara, observasi, terapi ROM, dan analisis data yang digunakan untuk metodelogi dan untuk menentukan kelayakan penerapan ROM dengan memimpin penilaian saat implementasi. Setelah dilakukan penerapan latihan rentang gerak ROM pasif, klien menunjukan sedikit peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas bawah kanan. Studi ini menunjukan bahwa pelatihan ROM dapat meningkatkan kekuatan otot dan mencegah kekakuan sendi. Kesimpulan pada studi kasus ini berdasarkan instruksi penulis pada klien tentang cara pengguanaan asuhan keperawatan pada tanggal 20 Juni 2025 sampai 22 Juni 2025 dapat meningkatkan kekuatan otot pada klien. Dengan memberikan asuhan keperawatan khususnya penerapan latihan rentang gerak ROM pasif pada klien Tn.S memahami bahwa penerapan tersebut selama tiga hari bila dilakukan sesuai dengan standar prosedur yang tepat dapat meningkatan kekuatan otot dan kemampuan adaptasi yang baik terhadap nyeri klien.
In general, cerebral vaskullar accident (CVA) or stroke can result in mobility barriers depending on the severity of the stroke itself. The use of ROM range exercises is one of the actions to train patients to return to a normal state. The purpose of this case study is to describe Physical Mobility Disorders in patients with passive Range Of Motion (ROM) actions by using the criteria of the results of increasing client muscle strength in the working area of the Wuluhan Health Center. A case study framework that combines interviews, observations, ROM therapy, and data analysis used for methodology and to determine the feasibility of ROM implementation by leading assessments at implementation. After the application of the passive ROM range of motion exercise, the client showed a slight increase in muscle strength in the lower right extremity. This study shows that ROM training can increase muscle strength and prevent joint stiffness. The conclusion of this case study is based on the author's instructions to the client on how to use nursing care from June 20, 2025 to June 22, 2025 can increase muscle strength in clients. By providing nursing care, especially the application of passive ROM range exercises to Mr. S clients, Mr. S understands that the application for three days, if done in accordance with the right procedure standards, can increase muscle strength and good adaptability to the client's pain.