LONJAKAN KEMATIAN BAYI DI KOTA SERANG

Penulis

  • Davina Aliftasya Putri Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Aura Aulia Rizki Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  • Ayunda Dyah Tyas P Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Kata Kunci:

Angka kematian bayi (AKB), BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), Asfiksia, Pneumonia (sesak nafas), Pendekatan dan penyuluhan, Kualitatif

Abstrak

Angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kota serang  menyampaikan angka kematian bayi (AKB) mencapai 63 kasus di 2023 dan tercatat mengalami peningkatan dibandingkan pada 2022 sebanyak 32 kasus. Jumlah kematian bayi tahun 2023 angka kematian bayi mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2021 sebanyak 13 kasus, tahun 2022 sebanyak 32 kasus dan tahun 2023 sebanyak 63 kasus.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab meningkatnya angka kematian bayi di kota serang pada tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah kualitatif.  Kesimpulan dari penelitian bahwa penyebab kematian bayi tertinggi yaitu disebabkan oleh BBLR, asfiksia, dan Pneumonia (sesak nafas). Oleh karena itu bidan disarankan memberikan pendekatan dan penyuluhan kepada ibu yang mempunyai resiko terhadap kematian bayi agar kematian bayi dapat dicegah sedini mungkin.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30