LIVING QUR'AN DIKALANGAN GENERASI MUDA: STUDI KASUS KOMPPAQ (KORP MAHASISWA PENGHAFAL DAN PENGKAJI AL-QUR'AN)
Kata Kunci:
Gerakan, Living Qur’an, KOMPPAQAbstrak
Para pendiri negara ini dulu telah sepakat mendirikan negara Indonesia atas dasar Pancasila,
mereka meyakini negara dan agama sebagai dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Indonesia
bukanlah negara agama, karena tidak menjadikan Islam sebagai dasar dan ideologi negara secara
formal, bukan pula negara sekuler karena tidak ada pemisahan antara negara dan agama. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan secara simultan memadukan
antara analisis dokumen, wawancara terhadap para tokoh dan anggota KOMPPAQ, dan social
media. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan analisis data dilakukan
melalui analysis interactive model yang dikembangkan Miles dan Haberman (1987) yaitu melalui
data collection and timing, data display, data reduction and analysis, hingga conclution. Aksi -aksi
KOMPPAQ yang menjalankan praktik-praktik Living Quran sangat jauh dari dan dilandasai
pemahaman keislaman dan kebangsaan yang benar sesuai dengan moderasi islam di Indonesia,
organisasi ini sangat jauh dari suatu gerakan yang menyimpang (social deviance). Selama ini tidak
ada aksi-aksi KOMPPAQ yang bersifat melawan hukum atau berdampak menimbulkan korban
dan kerugian milik peribadi atau fasilitas umum. Dalam perspektif teori gerak sosial, sikap
KOMPPAQ lebih berfokus kepada kelompoknya tanpa adanya sikap perlawanan anti pemerintah
maupun tidak mengerahkan aksi-aksi pengerahan massa untuk menuntut sesuatu. Dalam
aktivitasnya atau tradisi yang mereka jalankan mengikuti tradisi NU mengikuti Masyarakat sekitar.