THE CORRELATION BETWEEN DISRUPTED GUT MICROBIOME TO MENTAL AND GASTROINTESTINAL DISORDERS (HUBUNGAN ANTARA KETIDAKSEIMBANGNYA MIKROBIOTA USUS DENGAN GANGGUAN MENTAL SERTA PENCERNAAN) STUDY OF DIFFERENCES BETWEEN GUT MICROBIOME UNDER VARIOUS CIRCUMSTANCES

Penulis

  • Kristania Gunawan Tjandrayani

Kata Kunci:

Mikrobioma Usus Terganggu, Gangguan Jiwa, Saluran Cerna, Kesehatan Usus, Poros Usus-Otak

Abstrak

Gangguan mikrobioma usus dan beberapa gangguan mental saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, mikrobioma usus yang terganggu tidak akan mampu mempertahankan tubuh terhadap patogen secara efektif, sehingga menyebabkan masalah pencernaan karena ‘gut-brain axis’ yang memicu gangguan mental. Dalam studi ini, kami menganalisa and membandingkan beberapa pencarian mengenai hipotesis yang telah dibahas sebelumnya agar dapat mengembangkan sebuah pemahaman kohesif mengenai mikrobioma usus dalam berbagai kondisi dan pengertian dari dari usus sehat. Sebuah usus sehat terdiri akan sebuah komposisi seimbang antara berbagai macam bakteri yang masing-masing memiliki pekerjaan penting bagi kerjanya tubuh manusia. Mikrobioma usus juga sangat sensitive kepada perubahan dimana komposisinya mudah berubah. 

Disrupted gut microbiome and several mental health disorders interplay with one another. Likewise, disrupted gut microbiome becomes ineffectual in defending the body against the invasion of pathogens, resulting in gastrointestinal problems, which, in accordance with the gut-brain axis, in return triggers mental disorders. In this study, we both analyse and compare various findings regarding the aforementioned hypothesis to create a cohesive understanding of the gut microbiome under various circumstances and elaborate on the definition of a ‘healthy’ gut. A healthy gut consist of a balanced composition of a large diversity of bacteria with each having an important role for the human body. The gut microbiome is also very sensitive to changes where its composition may easily change.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31