Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi id-ID Sun, 29 Jun 2025 16:19:51 +0000 OJS 3.3.0.7 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 MENGATASI KETERASINGAN MODERN: PERAN TASAWUF DALAM MEWUJUDKAN KESEHATAN MENTAL HOLISTIK https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11413 <p>Artikel ini membahas tentang integrasi tasawuf sebagai jembatan menuju kesehatan mental di zaman modern, dengan fokus pada bagaimana tasawuf membantu mengatasi keterasingan dan krisis makna yang menjadi masalah utama kesehatan mental saat ini. Permasalahan utama dalam artikel ini adalah; pertama, bagaimana tasawuf dapat menjadi solusi spiritual dalam terapi psikologi untuk mencapai kedamaian batin; kedua, tantangan dan hambatan yang muncul dalam mengintegrasikan tasawuf kedalam praktik terapi psikologi modern. Metode yang di gunakan adalah riset perpustakaan dengan kajian literatur dari berbagai sumber terkait tasawuf dan psikoterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi tasawuf dan psikoterapi memberikan pendekatan holistik yang efektif dalam meningkatkan kesehatan mental dengan memperkuat dimensi spiritual, sekaligus mengatasi keterasingan eksistensial. Temuan ini mendukung dan memperkaya hasil penelitian sebelumnya yang menekankan pentingnya dimensi spiritual dalam kesehatan mental modern.</p> Intan Purnama Sari , Khadijah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11413 Sun, 29 Jun 2025 00:00:00 +0000 “PROSES PENERIMAAN DIRI AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA PADA REMAJA” https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/12322 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses penerimaan diri pada remaja yang mengalami perceraian orang tua. Perceraian orang tua seringkali menjadi pengalaman yang menimbulkan konflik emosional dan perubahan signifikan dalam kehidupan remaja, sehingga mempengaruhi kemampuan mereka dalam menerima diri sendiri. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap remaja usia 15-20 tahun yang orang tuanya telah bercerai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penerimaan diri pada remaja meliputi pemahaman terhadap kelemahan dan kekurangan diri, kemampuan menjadikan pengalaman perceraian sebagai motivasi untuk perubahan positif, serta adaptasi sikap dan sosial yang lebih baik. Meskipun pada awalnya responden merasa sedih dengan peristiwa perceraian orangtuanya, akan tetapi seiring berjalannya waktu responden perlahan dapat menerima kenyataan bahwa orang tuanya telah bercerai, dan juga mempunyai keinginan besar dalam hidupnya agar suatu saat menjadi seorang yang sukses agar bisa membahagiakan orang tuanya.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>This study aims to describe the process of self-acceptance in adolescents who experience parental divorce. Parental divorce is often an experience that causes emotional conflict and significant changes in the lives of adolescents, thus affecting their ability to accept themselves. The study used a qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews with adolescents aged 15-24 years whose parents had divorced. The results of the study showed that the process of self-acceptance in adolescents includes understanding their weaknesses and shortcomings, the ability to make the experience of divorce a motivation for positive change, and better attitudinal and social adaptation. Although at first the respondents felt sad about the event of their parents' divorce, over time the respondents were slowly able to accept the fact that their parents had divorced, and also had a great desire in their lives to one day become a successful person so that they could make their parents happy.</em></p> Arya Rahman Syahmala, Luthfiah Alisa, Niswa Nurdilla, Siska Melinda , Salianto Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/12322 Sun, 29 Jun 2025 00:00:00 +0000 KEEFEKTIFAN SELF-HEALING UNTUK MENGATASI GRIEF AKIBAT KEMATIAN ORANG TUA: STUDI FENOMENOLOGI PADA REMAJA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11629 <p>Kematian orang tua merupakan salah satu bentuk kehilangan yang paling menyakitkan, terutama bagi remaja yang berada dalam tahap perkembangan psikososial yang rentan. Pengalaman grief yang tidak tertangani secara adaptif dapat menimbulkan dampak psikologis serius, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan fungsi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan keefektifan proses self-healing dalam membantu remaja mengatasi grief akibat kematian orang tua. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi digunakan untuk menggali makna subjektif dari pengalaman remaja yang menjalani self-healing. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipan, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan model analisis Colaizzi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-healing dapat menjadi mekanisme pemulihan emosional yang efektif, karena memungkinkan remaja mengenali luka batin, menerima kenyataan, dan membentuk makna baru atas kehilangan. Praktik seperti journaling, meditasi, afirmasi positif, dan pendekatan spiritual menjadi bagian penting dalam proses ini. Temuan ini menegaskan bahwa self-healing, bila dilakukan secara sadar dan reflektif, dapat memperkuat resiliensi dan mendukung adaptasi psikologis remaja pascakehilangan. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pendekatan pemulihan yang kontekstual dan empatik sesuai dengan nilai budaya lokal.</p> Nurul Anisah, Mochamad Nursalim , Bakhrudin All Habsy Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11629 Sun, 29 Jun 2025 00:00:00 +0000 DAMPAK BULLYING TERHADAP KESEHATAN MENTAL DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11526 <p>Masalah kesehatan mental menjadi isu yang sensitif dalam perkembangan psikologis manusia, terutama pada anak remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya ialah trauma dan beberapa masalah kesehatan mental, seperti peristiwa perundungan fisik, emosional, maupun psikologis lainnya, yang dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perkembangan psikologis serta hubungan interaksi sosial pada anak. Trauma seringkali membentuk cara pandang anak terhadap diri sendiri dan memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana trauma yang dialami dapat merubah beberapa aspek psikologis anak. Dengan memahami sebab serta akibatnya, diharapkan dapat menemukan strategi intervensi yang lebih efektif dalam mendukung pemulihan dan perkembangan pada anak agar mampu menyesuaikan diri kembali dengan lebih baik.</p> Fathiya Ainun Mardhiyah, Astuti Darmiyanti Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11526 Sun, 29 Jun 2025 00:00:00 +0000 TINJAUAN LITERATUR: KONTRIBUSI ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KESEHATAN MENTAL REMAJA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11412 <p>Penelitian ini merupakan tinjauan&nbsp; literatur yang membahas kontribusi orang tua untuk pembentukan kesehatan mental remaja. Kesehatan mental remaja sangat dipengaruhi oleh peran dan partisipasi orang tua dalam kehidupan sehari -hari anak -anak mereka, termasuk pengasuhan, komunikasi terbuka, dukungan emosional, dan pembentukan kebiasaan sehat. orang tua yang Secara aktif peduli, memberikan pujian, dan membangun kepercayaan diri dan kemandirian anak membantu remaja untuk menangani emosi negatif dan menghadapi tantangan psikologis. Selain itu, hubungan orangtua-anak yang responsif dan penuh kasih memainkan peran penting dalam meningkatkan pencegahan resistensi intelektual dan gangguan kesehatan mental di kalangan remaja. Studi ini menegaskan pentingnya partisipasi orang tua sebagai faktor perlindungan utama untuk pengembangan kesehatan mental pada remaja dan merekomendasikan peningkatan kesadaran keluarga dan pendidikan untuk secara optimal mendukung peran ini.</p> <p><em>This study is a literature review that discusses the contribution of parents to the formation of adolescent mental health. Adolescent mental health is greatly influenced by the role and participation of parents in their children's daily lives, including nurturing, open communication, emotional support, and the formation of healthy habits. Parents who actively care, give praise, and build children's self-confidence and independence help adolescents to deal with negative emotions and face psychological challenges. In addition, responsive and loving parent-child relationships play an important role in improving the prevention of intellectual resistance and mental health disorders among adolescents. This study confirms the importance of parental participation as a major protective factor for the development of mental health in adolescents and recommends increasing family awareness and education to optimally support this role.</em></p> Nur Arin Ramadhani Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11412 Sun, 29 Jun 2025 00:00:00 +0000 KEBINGUNGAN KARIR PADA GENERASI Z SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI, DAN TEKNOLOGI: TINJAUAN LITERATUR TENTANG PERAN STRATEGIS BIMBINGAN KARIR https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11665 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena kebingungan karir yang dialami oleh Generasi Z sebagai dampak dari perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang berlangsung secara cepat dan dinamis. Fokus utama dari studi ini adalah untuk memahami bagaimana peran strategis bimbingan karir dapat menjadi solusi efektif dalam membantu generasi muda menghadapi tantangan tersebut, khususnya dalam mengambil keputusan karir yang tepat dan terencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur, yaitu dengan mengumpulkan, mengkaji, dan menganalisis berbagai sumber ilmiah yang relevan, baik dari jurnal nasional maupun internasional, yang membahas isu kebingungan karir dan praktik bimbingan karir modern. Hasil studi menunjukkan bahwa kebingungan karir pada Generasi Z dipicu oleh berbagai faktor seperti tekanan sosial dari media digital, ketidakpastian pasar kerja, serta kebingungan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Namun demikian, intervensi melalui bimbingan karir yang terarah dan adaptif terbukti mampu membantu individu memahami minat, bakat, serta peluang karir yang sesuai dengan kondisi dirinya dan kebutuhan zaman. Dengan demikian, penting bagi institusi pendidikan dan pemangku kebijakan untuk memperkuat layanan bimbingan karir sebagai strategi jangka panjang dalam menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.</p> <p><em>This study aims to examine the phenomenon of career confusion experienced by Generation Z as a consequence of rapid and dynamic social, economic, and technological changes. The main focus of this research is to understand how the strategic role of career guidance can serve as an effective solution in assisting young people to face these challenges, particularly in making well-planned and appropriate career decisions. The method used in this study is a literature review, which involves collecting, reviewing, and analyzing various relevant academic sources, both national and international, that discuss issues related to career confusion and modern career guidance practices. The findings show that career confusion among Generation Z is triggered by various factors, such as social pressure from digital media, labor market uncertainty, and difficulties in adapting to technological advancements. However, targeted and adaptive career guidance interventions have proven effective in helping individuals understand their interests, talents, and career opportunities in alignment with their personal conditions and contemporary demands. Therefore, it is essential for educational institutions and policymakers to strengthen career guidance services as a long-term strategy to develop a generation that is well-prepared to face future challenges.</em></p> I Gusti Ayu Mas Dwi Maharani, Ni Made Ayu Mega Mustika , I Made Ardiasa Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11665 Sun, 29 Jun 2025 00:00:00 +0000 MODEL KONSELING PANCAWASKITA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11552 <p>Model Konseling Pancawaskita merupakan pendekatan konseling berbasis nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal Indonesia yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan psikologis yang lebih kontekstual dan spiritual. Pendekatan ini mengintegrasikan lima pilar utama—ketuhanan, kemanusiaan, kebersamaan, keseimbangan, dan kebijaksanaan—dalam seluruh tahapan proses konseling, mulai dari orientasi hingga integrasi nilai dalam kehidupan klien. Dengan mengadopsi landasan filosofis dan teoritis dari pendekatan eksistensial-humanistik dan transpersonal, Pancawaskita menempatkan konselor sebagai fasilitator spiritual dan budaya. Model ini telah diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan dan sosial di Indonesia dan menunjukkan efektivitas dalam menumbuhkan kesadaran nilai, ketahanan psikologis, dan transformasi diri. Namun, tantangan masih terdapat dalam hal keterbatasan bukti empiris dan penerapan di masyarakat urban yang lebih sekuler. Artikel ini mengkaji secara menyeluruh struktur, kelebihan, keterbatasan, serta potensi pengembangan dari model konseling yang berakar pada identitas budaya bangsa.</p> Nurul Anisah , Ari Khusumadewi, Bakhrudin All Habsy Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Ilmiah Psikologi Insani https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jipsi/article/view/11552 Sun, 29 Jun 2025 00:00:00 +0000