ANALISIS KECUKUPAN TENAGA PENGELOLA KEUANGAN DI PUSKESMAS KOTA DEPOK TAHUN 2024

Penulis

  • Nunung Baitaningsih Universitas Indonesia
  • Puput Oktamianti Universitas Indonesia

Kata Kunci:

Pelatihan, Penugasan Ganda, Tenaga Penunjang PNS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecukupan jumlah tenaga pengelola keuangan di Puskesmas Kota Depok pada tahun 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan telaah dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 228 tenaga kesehatan, termasuk bidan, dokter, perawat, tenaga teknis kefarmasian dan sanitarian yang berstatus PNS merangkap tugas sebagai pengelola keuangan. Hal ini disebabkan keterbatasan jumlah dan kompetensi tenaga penunjang PNS di Puskesmas. Penugasan ganda yang terjadi berdampak negatif terhadap produktivitas kerja tenaga kesehatan, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun ketepatan waktu pelayanan kesehatan. Meskipun penugasan telah memiliki legitimasi formal dan diikuti dengan pemberian honorarium, namun sebagian besar tenaga pengelola keuangan belum mendapatkan pelatihan teknis yang memadai guna melaksanakan akuntabilitas keuangan Puskesmas. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kebijakan melalui pelatihan rutin dan penyediaan tenaga penunjang PNS yang kompeten, serta evaluasi terhadap praktik penugasan ganda (multitasking) guna menjaga mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas.

This study aims to analyze the adequacy of the number of financial management personnel at the Depok City Puskesmas in 2024. The method used in this study is qualitative, involving document analysis and in-depth interviews. The results of the study show that 228 health workers, including midwives, doctors, nurses, pharmaceutical technicians, and sanitarians who are civil servants, also serve as financial managers as financial managers. This is due to the limited number and competence of civil servant support staff at the Community Health Center. The dual assignment has a negative impact on the productivity of health workers, in terms of quantity, quality, and timeliness of health services. Although the assignment has formal legitimacy and is accompanied by the provision of honoraria, most financial managers have not received adequate technical training to carry out financial accountability at Puskesmas. This study recommends strengthening policies through regular training and the provision of competent non-health civil servants, as well as evaluating the practice of dual assignments (multitasking) to maintain the quality of health services at Puskesmas.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29