RADIKALISME ISLAM MENURUT PERSPEKTIF MUHAMMADIYAH

Penulis

  • Sena Aji Alhafidz Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Muh. Nur Rochim Maksum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kata Kunci:

radikalisme, negara, muhammadiyah

Abstrak

Dengan statusnya sebagai negara bhinneka tunggal ika, Indonesia ternyata tidak dapat
menunjukkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengurangi ekstrimnya sikap radikal yang dimiliki oleh
sebagian orang di dalam agamayang dipeluknya. Rasa superioritas kepada orang lain dihasilkan dari
fanatisme dan pendakalan agama. Karena pemahaman yang salah tentang jihad dalam Islam,
radikalisme agama memicu tindakan kekerasan. Semua orang Islam harus menjadi musuh bersama dan
memerangi sifat radikalisme karena telah menimbulkan malapetaka bagi manusia dan menggambarkan
Islam dengan cara yang buruk. Sebagai tempat di mana umat Islam bersatu, organisasi massa Islam
harus memainkan peran yang jauh lebih besar dalam menghentikan sifat-sifat radikal Islam. Ini dapat
dicapai dengan mempromosikan pemahaman agama yang lebih baik, meningkatkan kemakmuran
masyarakat, dan melakukan penetralan pemikiran-pemikiran terhadap mereka yang telah termakan
oleh ideologi radikalisme. Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menentang
kelompok radikal dan tidak toleran yang berkembang pesat di Indonesia, sering kita dengar diantara
tawarannya adalah bentuk moderasi sebagai metode utama untuk mengatasi radikalisme di di seluruh
warga sipil. Dibutuhkan upaya pencegahan tumbuhnya kesadaran fanatisme yang berkontribusi pada
radikalisasi dan meningkatkan kesadaran akan toleransi kehidupan umat beragama. Dengan
menanamkan rasa toleransi dalam masyarakat beragama, pendidikan juga diharapkan dapat membantu
mencegah pemikiran radikal.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31