PEMBERDAYAAN TOKOH PEREMPUAN DALAM DAKWAH KELUARGA SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KESADARAN BERAGAMA DESA SEI SEMAYANG KABUPATEN DELI SERDANG
Kata Kunci:
Pemberdayaan Perempuan, Dakwah Keluarga, Kesadaran BeragamaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dalam dakwah keluarga sebagai strategi peningkatan kesadaran beragama, dengan studi kasus di Desa Sei Semayang, Kabupaten Deli Serdang. Dalam konteks keluarga sebagai unit sosial utama, perempuan – khususnya ibu – memiliki peran krusial sebagai pendidik moral dan spiritual anak-anak serta penjaga nilai-nilai agama dalam rumah tangga. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian aksi partisipatif, penelitian ini melibatkan tokoh-tokoh perempuan seperti ibu rumah tangga, guru mengaji, dan pengurus majelis taklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan melalui pelatihan keagamaan dan pelibatan aktif dalam kegiatan dakwah mampu meningkatkan beragam kesadaran di lingkungan keluarga. Meski menghadapi tantangan sosial dan budaya, perempuan terbukti mampu menjadi agen perubahan dalam membina keluarga yang religius. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas perempuan dalam dakwah sebagai strategi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas spiritual masyarakat dari tingkat keluarga.
This study aims to empower female figures in family-based Islamic preaching (dakwah) as a strategic effort to enhance religious awareness, using a case study in Sei Semayang Village, Deli Serdang Regency. As the primary social unit, the family plays a crucial role in shaping individual religious consciousness, with women—particularly mothers—serving as key educators and guardians of moral and spiritual values. Employing a qualitative approach through participatory action research, the study engaged women such as housewives, Qur’an teachers, and religious study group (majelis taklim) leaders. The findings indicate that empowering women through religious education and active involvement in dakwah activities significantly improves religious awareness within the family. Despite facing socio-cultural challenges, women have proven to be effective agents of spiritual transformation in building religious families. This research recommends strengthening women's capacity in dakwah as a sustainable strategy for enhancing the spiritual quality of society from the family level.