PENERAPAN KAIDAH TAFSIR DALAM MENYELESAIKAN TA’ARUDH (KONTRADIKSI LAHIRIYAH) AYAT-AYAT AL-QUR’AN
Kata Kunci:
Ta‘Arudh, Tafsir, Al-Jam‘U Wa Al-Taufiq, Tarjih, Naskh, Takhshish, Asbābun NuzūlAbstrak
Al-Qur’an diyakini umat Islam sebagai kitab suci yang sempurna dan bebas dari segala bentuk kontradiksi. Namun, dalam praktik penafsiran sering kali ditemukan ayat-ayat yang tampak bertentangan secara lahiriyah, yang dikenal dalam kajian ulum al-Qur’an sebagai ta‘arudh. Fenomena ini bukan menunjukkan kekurangan pada teks wahyu, melainkan menandakan perlunya pendekatan metodologis dalam memahami ayat-ayat tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkaji kaidah-kaidah utama dalam ilmu tafsir yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan ta‘arudh, seperti al-jam‘u wa al-taufiq, tarjih, naskh, takhshish, serta pendekatan kontekstual melalui asbābun nuzūl. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi kepustakaan, data dianalisis secara deskriptif-analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan kaidah-kaidah tersebut memungkinkan terbangunnya pemahaman integratif dan harmonis terhadap ayat-ayat al-Qur’an, serta memperkuat otoritas dan relevansi teks wahyu dalam menjawab dinamika zaman.
The Qur'an is believed by Muslims to be a perfect and contradiction-free divine revelation. However, in interpretive practice, verses that appear to contradict one another on the surface—referred to in ʿUlūm al-Qur’ān as taʿāruḍ—are frequently encountered. This phenomenon does not imply a flaw in the sacred text, but rather highlights the need for a methodological approach in understanding it. This study aims to examine key exegetical principles used to address the issue of taʿāruḍ, such as al-jamʿ wa al-tawfīq (harmonization), tarjīḥ (preference), naskh (abrogation), takhṣīṣ (specification), and contextual analysis through asbāb al-nuzūl (occasions of revelation). Using a qualitative method based on library research, the data were analyzed descriptively and analytically. The findings show that these exegetical tools enable an integrative and harmonious understanding of Qur'anic verses, while reinforcing the authority and relevance of the Qur’an in addressing contemporary challenges.