PERSEPSI MAHASISWA KAMPUS ISLAMI TERHADAP BRAND IMAGE BANK SYARIAH INDONESIA PASCA KRISIS KEAMANAN DATA

Penulis

  • Amanda Zafira Wijaya Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Dinda Nuraini Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Farhan Yut Wijaya Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Tria Patrianti Universitas Muhammadiyah Jakarta

Kata Kunci:

Brand Image, BSI, Krisis Keamanan Data, Persepsi

Abstrak

Penelitian ini mengkaji bagaimana mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta memandang citra merek Bank Syariah Indonesia (BSI) setelah terjadinya krisis keamanan data di tahun 2023. Krisis ini melibatkan pencurian data secara masif yang berdampak besar pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BSI. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuantitatif, yang melibatkan pengisian kuesioner oleh 30 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ untuk mengevaluasi pandangan mereka mengenai ketahanan, keamanan, dan reputasi BSI setelah krisis tersebut. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa mayoritas responden masih memiliki pandangan yang positif terhadap citra BSI, meskipun ada beberapa kritik yang ditujukan pada kurangnya transparansi dalam komunikasi perusahaan selama masa krisis. Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan krisis dan komunikasi yang strategis untuk memulihkan kepercayaan publik serta meningkatkan citra merek dalam industri perbankan syariah.

This research examines how students at Universitas Muhammadiyah Jakarta perceive the brand image of Bank Syariah Indonesia (BSI) following the data security crisis in 2023. This crisis involved massive data theft that had a major impact on the level of public trust in BSI. In this study, the method used was quantitative, involving the completion of a questionnaire by 30 students from UMJ's Faculty of Social and Political Sciences (FISIP) to evaluate their views on BSI's resilience, security and reputation following the crisis. The results of this study show that the majority of respondents still have a positive view of BSI's image, despite some criticism aimed at the lack of transparency in the company's communication during the crisis. This study emphasizes the importance of crisis management and strategic communication to restore public trust and improve brand image in the Islamic banking industry.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-30