ANALISIS SEMIOTIKA-POSKOLONIAL TERHADAP NARASI VISUAL 'THE ARRIVAL' KARYA SHAUN TAN: REPRESENTASI OTHERNESS, HIBRIDITAS, DAN SUBALTERNITAS

Penulis

  • Teuku Fatra Nazwasyah MTsN 1 Banda Aceh
  • Nurmahni Harahap MTsN 1 Banda Aceh
  • Halimatus Sakdiah Hasibuan MTsN 1 Banda Aceh

Kata Kunci:

The Arrival, Novel Grafis, Semiotika, Poskolonialisme, Otherness, Hibriditas, Subalternitas

Abstrak

Penelitian ini menganalisis novel grafis The Arrival (2006) karya Shaun Tan melalui pendekatan semiotika-poskolonial. Novel grafis ini dipilih karena kemampuannya dalam merepresentasikan pengalaman migrasi tanpa menggunakan teks verbal, sehingga membuka ruang interpretasi yang lebih luas terhadap konsep otherness (keberlainan), hibriditas, dan subalternitas. Menggunakan model analisis semiotika Roland Barthes, penelitian ini mengkaji bagaimana sistem tanda visual dalam The Arrival membangun representasi imigran sebagai "liyan" melalui tiga tahapan analisis: denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen visual dalam The Arrival mengonstruksi identitas migran dalam dialektika yang kompleks. Absennya bahasa verbal berfungsi sebagai strategi naratif yang memperkuat pengalaman keterasingan serta menyoroti bagaimana imigran harus menavigasi ruang baru tanpa panduan linguistik yang familiar. Selain itu, konsep "ruang ketiga" (third space) dalam teori Homi K. Bhabha terwujud dalam penggambaran dunia asing yang tetap memiliki elemen akrab, mencerminkan negosiasi identitas yang terus-menerus berlangsung. Analisis juga menemukan bahwa fragmentasi panel dan komposisi visual berperan dalam merepresentasikan pengalaman subaltern, selaras dengan gagasan Gayatri Spivak tentang keterbatasan suara kelompok marginal dalam wacana dominan. Penelitian ini berkontribusi pada kajian poskolonial dengan mengalihkan fokus dari teks verbal ke narasi visual, serta menunjukkan bagaimana novel grafis dapat berfungsi sebagai counter-narrative terhadap representasi dominan tentang migrasi dan identitas. Temuan ini menegaskan bahwa novel grafis tidak sekadar menjadi medium hiburan, tetapi juga sarana kritik sosial yang mampu merepresentasikan kompleksitas pengalaman poskolonial secara unik dan mendalam.

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-29