HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP STRATEGI KOPING PADA ANAK USIA (7-12 TAHUN) DI MI NURUL MUN’IM PAITON PROBOLINGGO

Abstrak

Latar Belakang: Anak yang tinggal dipesantren mempunyai tuntutan dalam mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dipesantren bisa jadi lebih ketat dibandingkan peraturan yang ada di rumah, sehingga santri wajib mematuhi peraturan tata tertib yang sah serta pula menempuh aktivitas di madrasah ataupun dipesantren yang dilakukan mulai dari bangun tidur pada waktu shubuh sampai hendak tidur di malam hari. Beradaptasi dengan lingkungan baru, dalam proses adaptasi ini ada banyak stres yang muncul, dan akan menentukan seorang santri baru bisa terus bertahan di pesantren atau tidak. Apabila ia mampu menghadapi stres dengan baik, maka ia akan mampu bertahan dan terus menimba ilmu dipondok pesantren. Tujuan: untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap strategi koping pada anak. Metode: penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi 150 pada anak MI Nurul Mun’im Paiton Probolinggo.Teknik pengambilan sampel menggunakan sample Random Sampling dan diperoleh sampel sebanyak 110 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji bivariat dengan Rank Spearman dan uji multivariat menggunakan regresi logostik. Penelitian ini dilakukan di MI Nurul Mun’im pada tanggal 1Februari sampai 1Maret. Hasil Kecerdasan Emosional berhubungan dengan Strategi Koping dibuktikan dengan P Value: 0,000 sedangkan Kecerdasan Spiritual berhubungan dengan Strategi Koping dibuktikan pada P Value: 0,004. Kecerdasan Emosional merupakan faktor yang paling dominan terhadap Strategi Koping pada anak usia (7-12 tahun). Kesimpulan: terdapat hubungan pada kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap Strategi Koping pada anak usia (7-12 tahun) dan Kecerdasan Emosional yang paling dominan terhadap strategi koping pada anak. Saran: perlu bagi responden untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap strategi koping di sekolah maupun di pesantren.

Background: Children who live in Islamic boarding schools have demands in participating in the education and learning process. At Islamic boarding schools can be stricter than the rules at home, so students are required to obey the legal rules and regulations and also carry out activities at the madrasa or Islamic boarding school which are carried out from waking up at dawn until going to bed at night. Adapting to a new environment, in this adaptation process there is a lot of stress that arises, and will determine whether a new student can continue to stay at the Islamic boarding school or not. If he is able to deal with stress well, he will be able to survive and continue to gain knowledge at the Islamic boarding school. Objective: to determine the relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence on coping strategies in children. Method: This research used a cross sectional design with a population of 150 children at MI Nurul Mun'im Paiton Probolinggo. The sampling technique used random sampling and a sample of 110 people was obtained. Data collection was carried out using a questionnaire. The data analysis used was a bivariate test with Spearman Rank and a multivariate test using logistic regression. This research was conducted at MI Nurul Mun'im from 1 February to 1 March. The results of Emotional Intelligence are related to Coping Strategies, proven by P Value: 0.000, while Spiritual Intelligence is related to Coping Strategies, proven by P Value: 0.004. Emotional Intelligence is the most dominant factor in Coping Strategies in children aged (7-12 years). Conclusion: there is a relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence on coping strategies in children aged (7-12 years) and emotional intelligence is the most dominant in children's coping strategies. Suggestion: it is necessary for respondents to increase emotional intelligence and spiritual intelligence regarding coping strategies at school and in Islamic boarding schools.