EFEKTIVITAS PENEGAKAN HUKUM ATAS PENCEMARAN SUNGAI CIPINANG: TINJAUAN TERHADAP SAMPAH DAN LIMBAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Kata Kunci:
Pencemaran Air, Sungai Cipinang, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009Abstrak
Lingkungan hidup harus dijaga sebaik mungkin karena memiliki aspek yang luas, seperti hewan, tumbuhan, air, udara, tanah, dan sebagainya. Bila tidak dilakukan dengan baik, maka akan menyebabkan pencemaran Lingkungan, salah satunya adalah pencemaran air. Seperti pencemaran air yang terjadi di Sungai Cipinang akibat sampah, air limbah industri dan rumah tangga yang dialirkan ke dalam Sungai oleh Masyarakat sekitar akibat dari adanya Permukiman, Rumah sakit dan Pabrik industri di sekitar Sungai. Dilakukannya penelitian ini menggunakan metode Deskriptif-Analitis yang berasal dari sumber data primer dan sekunder. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penegakan hukum dan upaya dalam menanggulangi pencemaran air di Sungai Cipinang. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penerapan langkah awal berupa pelaksanaan program fisik Sungai Cipinang secara bertahap, terintegrasi, dan terarah, yang sejalan dengan rencana pembangunan kota Jakarta sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai kerangka hukum utama dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan di Indonesia. Lalu, berbagai upaya yang dilakukan seperti seperti razia dan penindakan terhadap pelanggaran, dalam mengatasi pencemaran Sungai Cipinang, namun hasil dari penegakan Undang-Undang maupun upaya yang dilakukan belum optimal karena masih banyak pelanggaran yang luput dari pengawasan dan penanganan. Maka, dapat disimpulkan bahwa masih adanya hambatan dalam efektivitas penegakan hukum dan upaya hingga saat ini tidak dilakukan secara optimal.
The environment must be maintained as well as possible because it has broad aspects, such as animals, plants, water, air, soil, and so on. If not done properly, it will cause environmental pollution, one of which is water pollution. Such as water pollution that occurs in the Cipinang River due to garbage, industrial and household wastewater that is flowed into the river by the surrounding community as a result of the existence of settlements, hospitals and industrial plants. This research was conducted using a descriptive-analytical method derived from primary and secondary data sources. The purpose of this research is to find out the effectiveness of law enforcement and efforts in tackling water pollution in the Cipinang River. The results obtained from this research are the implementation of the initial steps in the form of the implementation of the Cipinang River physical program in stages, integrated, and directed, which is in line with the Jakarta development plan in accordance with Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management as the main legal framework in efforts to overcome environmental pollution in Indonesia. Then, various efforts have been made such as raids and prosecution of violations, in overcoming pollution of the Cipinang River, but the results of law enforcement and efforts made have not been optimal because there are still many violations that escape supervision and handling. It can be concluded, there are still obstacles in the effectiveness of law enforcement and efforts to date have not been carried out optimally.