PENGAMATAN BENTUK DAN TEKNIK PENGECATAN TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB) PADA MEDIA NUTRIENT AGAR
Kata Kunci:
Curcuma Xanthorrhiza, Nutrient Agar, Morfologi, Teknik PengecatanAbstrak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) merupakan tanaman herbal yang dikenal memiliki kandungan senyawa aktif seperti kurkumin, xanthorrhizol, dan minyak atsiri dengan manfaat di bidang pangan, farmasi, dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bentuk dan teknik pengecatan ekstrak temulawak pada media Nutrient Agar (NA). Metode yang digunakan meliputi inokulasi ekstrak temulawak pada media NA, dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis sebelum dan sesudah pewarnaan diferensial menggunakan kristal violet, iodin, emersi, dan safranin. Hasil pengamatan sebelum pewarnaan menunjukkan sebaran partikel halus serta serabut dengan kontras rendah, sehingga detail morfologi kurang terlihat. Pewarnaan kristal violet menghasilkan partikel yang tampak lebih jelas dengan warna ungu pekat. Pewarnaan iodin memberikan warna kekuningan dengan sebaran titik hitam kecil dan garis halus. Pewarnaan emersi menunjukkan intensitas warna ungu yang lebih pucat dan kontras sedang. Sementara itu, pewarnaan safranin menghasilkan warna merah muda hingga ungu kemerahan dengan sebaran partikel lebih jelas pada area koloni yang padat. Teknik pewarnaan yang digunakan membantu memperjelas bentuk dan sebaran partikel ekstrak temulawak pada media NA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data awal untuk pengembangan studi mikrobiologi, farmasi, serta kontrol kualitas bahan herbal berbasis temulawak dalam media kultur mikroorganisme.
Curcuma xanthorrhiza Roxb (temulawak) is a medicinal plant known to contain active compounds such as curcumin, xanthorrhizol, and essential oils, with benefits in the fields of food, pharmacy, and health. This study aimed to observe the morphology and staining techniques of temulawak extract on Nutrient Agar (NA) medium. The method involved inoculating temulawak extract on NA medium, followed by microscopic observation before and after differential staining using crystal violet, iodine, immersion oil, and safranin. Observations before staining showed the presence of fine particles and fibrous structures with low contrast, making morphological details difficult to distinguish. Crystal violet staining produced clearer particles with dark purple coloration. Iodine staining resulted in a yellowish background with scattered small black dots and visible thin lines. Immersion staining showed pale purple intensity with moderate contrast. Meanwhile, safranin staining produced pink to reddish-purple coloration with clearer particle distribution in denser colony areas. The staining techniques used helped enhance the visibility of the shape and distribution of temulawak extract particles on NA medium. The results of this study are expected to provide preliminary data for the development of microbiological studies, pharmaceutical applications, and quality control of temulawak-based herbal materials in microbial culture media.