PENERAPAN POSISI SEMI FOWLER UNTUK MENGURANGI SESAK NAPAS PADA PASIEN ASMA BRONKIAL DIRUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR
Kata Kunci:
Posisi Semi Fowler, Sesak NapasAbstrak
Pendahuluan : Asma bronkial adalah penyakit paru yang menyebabkan timbulnya respon bronkus berupa wheezing, dyspnea,batuk dan dada terasa berat, yang di sebabkan faktor lingkungan, alergi dan keturunan atau genetik. salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan adalah dengan penerapan posisi posisi semi fowler untuk mengurangi sesak napas. Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif kuantitatif pada pada dua pasien asma Bronkial, yaitu Tn, M. pada tanggal 16-18 mei 2025 dan Tn, J. pada tanggal 21-23 mei 2025 yang dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Dengan penerapan posisi semi fowler yang diberikan Selama 3 hari berturut-turut kepada masing-masing pasien. Evaluasi dilakukan menggunakan format SOAP untuk menilai perubahan frekuensi napas klien. Hasil: Setelah 3 hari dilakukan penerapan posisi semi fowler menunjukan penurunan sesak napas dengan frekuensi napas 27x/i menjadi 20x/i dan Dengan frekuensi napas 28x/i menjadi 22x/i hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa penerapan posisi semi fowler dapat menurunkan sesak napas pada pasien asma bronkial. Kesimpulan: Penerapan posisi semi fowler efektif menurunkan sesak napas pada pasien asma bronkial. Saran: Penerapan posisi semi fowler dapat menjadikan intervensi keperawatan untuk perawat dalam memberikan posisi semi fowler pada kasus asma bronkial.
Introduction : Bronchial asthma is a lung disease that causes bronchial responses such as wheezing, dyspnea, coughing, and chest tightness. It can be caused by environmental factors, allergies, and genetics. One non-pharmacological therapy that can be given is the semi-Fowler's position to reduce shortness of breath. Method : This research is a quantitative descriptive case study on two patients with bronchial asthma, namely Mr. M. on May 16-18, 2025 and Mr. J. on May 21-23, 2025 who were treated at Vita Insani Hospital, Pematangsiantar. With the application of the semi-Fowler position given for 3 consecutive days to each patient. The evaluation was carried out using the SOAP format to assess changes in the client's breathing frequency. Results: After 3 days of applying the semi-Fowler position, it showed a decrease in shortness of breath with a breathing frequency of 27x/i to 20x/i and with a breathing frequency of 28x/i to 22x/i. These results are consistent with previous research which stated that applying the semi-Fowler position can reduce shortness of breath in patients with bronchial asthma. Conclusion: Applying the semi-Fowler position effectively reduces shortness of breath in patients with bronchial asthma.. Suggestion: Penerapan posisi semi fowler dapat menjadikan intervensi keperawatan untuk perawat dalam memberikan posisi semi fowler pada kasus asma bronkial.


