MENGGAPAI MEANINGFUL LIFE DALAM PANDANGAN TASAWUF

Penulis

  • Egi Anugerah Alfathan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  • Irwanda Abdullah Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Kata Kunci:

Makna Hidup, Sufisme, Logoterapi, Tasawuf

Abstrak

Mengeksplorasi konsep makna hidup dari perspektif tasawuf, dengan mengacu pada kutipan dari Omar Suleiman tentang pentingnya merasakan pahitnya kehidupan dunia untuk menghargai manisnya iman. Kehidupan dunia sering kali dipenuhi dengan tantangan yang membuat individu merasa lelah dan kehilangan arah. Untuk memahami dan mengatasi tantangan ini, artikel ini mengkaji makna hidup melalui sudut pandang tasawuf, serta kontribusi ajaran sufi dalam memberikan pemahaman mendalam mengenai makna hidup.Penelitian ini menggunakan metode library research untuk mengumpulkan data dari berbagai literatur sufi dan psikologi Islam. Salah satu tokoh yang dibahas adalah Buya HAMKA, yang dalam bukunya Tasawuf Modern menjelaskan pentingnya tasawuf dalam membentuk makna hidup yang bermakna dan positif. Menurut HAMKA, kebahagiaan dan makna hidup dapat dicapai melalui pembersihan diri dari penyakit lahir maupun batin, serta dengan sikap qana'ah dan tawakkal kepada Allah. Tasawuf mengajarkan manusia untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna, yang mencakup keseimbangan antara kehidupan jasmani dan ruhani. Ajaran tasawuf dianggap relevan dalam menghadapi kehidupan modern yang sering kali terjebak dalam materialisme dan kehilangan makna spiritual. Artikel ini menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip tasawuf memiliki potensi untuk memperbaiki kehidupan manusia melalui introspeksi, penghilangan sifat-sifat tercela, dan menghiasi diri dengan sifat-sifat mulia. Tasawuf tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan individu, tetapi juga sebagai pedoman moral dan spiritual dalam menjalani kehidupan sehari-hari

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31