"KAJIAN ETNOMATIK PADA PROSES PEMBUATAN LAPPET BATAK TOBA: PERSPEKTIF MATEMATIKA DALAM BUDAYA KULINER"
Kata Kunci:
Lappet, Etnomatematika, Batak Toba, Geometri, Simetri, Proporsi, Budaya Tradisional, Kuliner, Bentuk GeometrisAbstrak
Lappet merupakan makanan tradisional khas Batak Toba yang memiliki bentuk unik, seperti segitiga atau kerucut, dan dibungkus dengan daun pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap elemen matematika yang terkandung dalam pembuatan dan bentuk lappet, khususnya dari perspektif etnomatematika. Kajian ini dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan masyarakat Batak Toba, dan analisis literatur budaya setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembuatan lappet terdapat penerapan konsep matematika seperti simetri, geometri, dan proporsi. Simetri terlihat pada keseragaman bentuk lappet yang dihasilkan, sementara konsep geometri diterapkan dalam pembentukan bentuk segitiga atau kerucut yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan melipat daun pisang. Selain itu, proses pencampuran bahan menggunakan metode tradisional yang berbasis perbandingan menunjukkan adanya pemahaman proporsi yang diwariskan secara turun-temurun.n Peelitian ini menunjukkan bahwa lappet bukan sekadar makanan tradisional, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang mencerminkan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba. Temuan ini memperkaya wawasan tentang hubungan antara matematika dan budaya dalam tradisi kuliner lokal.
Lappet is a traditional Toba Batak food that has a unique shape, such as a triangle or cone, and is wrapped in banana leaves. This research aims to reveal the mathematical elements contained in the manufacture and shape of lappets, especially from an ethnomathematics perspective. This study was carried out through direct observation, interviews with the Toba Batak community, and analysis of local cultural literature. The research results show that in making lappets there is an application of mathematical concepts such as symmetry, geometry and proportion. Symmetry is seen in the uniform shape of the resulting lappet, while geometric concepts are applied in the formation of triangular or conical shapes which require precision and skill in folding banana leaves. In addition, the process of mixing ingredients using a traditional method based on comparison shows that there is an understanding of proportions that has been passed down from generation to generation. This research shows that lappet is not just a traditional food, but is also part of a cultural heritage that reflects the application of mathematical concepts in everyday life. Toba Batak community. These findings enrich insight into the relationship between mathematics and culture in local culinary traditions.