SAINS DAN PERADABAN DALAM ISLAM

Penulis

  • Muhamad Syatiri Universitas Paramadina Jakarta

Kata Kunci:

Sains Islam, Pendekatan Sufistik, Integrasi Islam dan Sains

Abstrak

Salah satu bentuk peradaban terbesar adalah menguasai bidang sains. Islam sebagai agama yang terakhir di muka bumi tentunya memiliki ajaran yang patut dipatuhi oleh ummatnya. Islam mengarahkan ummatnya untuk mempelajari segala jenis keilmuan untuk kepentingan sosial. Islam juga tidak bisa menafikan agar ummatnya mempelajari sains demi keberlangusngan suatu peradaban Islam dan itu sudah diajarkan oleh daulah Abbasiyah. Namun, beragamnya sekte dalam Islam ada juga yang menolak adanya sains dalam tubuh Islam terutama golongan tradisonalis yang bersifat puritanis. Seiring berkembangnya waktu Barat sebagai negara adidaya penguasa dunia, menjadi raja-raja di tanah Islam karena kehebatannya menguasai sains dan ummat Islam hanya melihat dan merenungi atas ketertinggalan dirinya dari orang-orang Barat tanpa mau berusaha bangkit dari keterpurukannya. Nasr muncul sebagai pionir sains Islam untuk mengembalikan kejayaan Islam di masa silam, ia menganggap sains Barat sekuler sangatlah gersang dan justru malah merusak ekosistem dunia. Nasr menawarkan perpaduannya antara sains dan Islam supaya sains terasa indah dan tidak kaku melalui ajaran Islam dengan pendekatan sufistik.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-30