PENERAPAN KURIKULUM DI SEKOLAH JAKARTA DAN SEKITARNYA SERTA STUDI KASUS DAN IMPLIKASINYA

Abstrak

Dalam penelitian ini, enam sekolah di wilayah Jakarta menjadi cermin keberagaman dalam penerapan kurikulum: Kurikulum Merdeka, Kurikulum 2013 (K-13), dan Kurikulum Cambridge. Setiap sekolah memiliki pendekatan unik dalam menggunakan kurikulum demi memenuhi kebutuhan siswa yang beragam, baik dari segi minat, bakat, maupun tujuan masa depan mereka. Kurikulum Merdeka memberi kebebasan bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka secara lebih fleksibel, sementara Kurikulum Cambridge membawa standar internasional yang ketat dalam penguasaan materi akademik tertentu.Penelitian ini berusaha memahami bagaimana dinamika perubahan kurikulum memengaruhi perkembangan siswa serta pengalaman guru dalam menjalankan perannya. Dengan pendekatan studi kasus yang mendalam, data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara yang menggali cerita, tantangan, serta harapan dari siswa dan guru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kurikulum mendorong munculnya kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran. Siswa merasakan ruang yang lebih luas untuk bertumbuh sesuai ritme mereka, dan guru memiliki kesempatan untuk bereksperimen dengan metode pengajaran yang lebih dinamis. Namun, di sisi lain, perbedaan kurikulum ini juga memunculkan tantangan berupa ketidakseragaman dalam kualitas pendidikan, terutama dalam memastikan konsistensi hasil belajar di antara sekolah-sekolah tersebut.Melalui penelitian ini, diharapkan lahir sebuah pemahaman yang lebih humanis tentang bagaimana sistem pendidikan dapat dirancang untuk tidak hanya mengejar standar akademik, tetapi juga memfasilitasi pertumbuhan pribadi siswa dan kesejahteraan pengajar sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah.