Jurnal Komputer Multidisipliner

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY BARANG MENGGUNAKAN MODEL WATERFALL BERBASIS WEB PADA PT NAUDIRA BERKAH TEKNIK

Novriyansah Ramadhan Al-Fiqri — 2025-06-29

PT Naudira Berkah Teknik, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor teknik dan perdagangan, menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan persediaan barang akibat sistem manual. Praktik ini menyebabkan ketidakakuratan data, keterlambatan pencatatan transaksi, dan kesulitan mengendalikan risiko stok berlebih atau hilang. Sistem yang belum terkomputerisasi ini berakibat pada inefisiensi alur kerja, kesalahan pencatatan, pengambilan keputusan pengadaan yang kurang optimal, serta kurangnya dokumentasi untuk evaluasi dan perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menawarkan kontribusi baru dan wawasan tambahan terkait tantangan pengelolaan inventaris di PT Naudira Berkah Teknik. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan solusi praktis dan bermanfaat bagi praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengambilan keputusan yang lebih relevan dan terkini di tengah dinamika era digital.

PT Naudira Berkah Teknik, a company in the engineering and trading sector, faces significant challenges in inventory management due to its manual system. This practice leads to inaccurate data, delayed transaction recording, and difficulty controlling risks of overstocking or loss. The uncomputerized system results in workflow inefficiencies, recording errors, suboptimal procurement decisions, and insufficient documentation for evaluation and planning. This research aims to address these issues by offering new contributions and additional insights into the inventory management challenges faced by PT Naudira Berkah Teknik. The findings are expected to provide practical solutions beneficial for practitioners, academics, and other stakeholders in making more relevant and up-to-date decisions amidst the dynamics of the digital era.

REPRESENTASI MASKULINITAS KARAKTER WALTER WHITE DALAM SERIAL BREAKING BAD (ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE

Farhan Nur Fauzan — 2025-06-29

Serial film menjadi media representasi sebuah realitas yang ada dalam masyarakat. Pada serial Breaking Bad (2008) karakter utamanya yang bernama Walter White merepresentasikan maskulinitas melalui perubahan karakter yang dikarenakan penyakit kanker paru parunya. Pada Penelitian ini menggunakan meteode kualitatif deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan dokumentasi, dengan menggunakan teori semiotika John Fiske yang meliputi Level Realitas, Representasi, dan Ideologi. Penulis menganalisis tanda Maskulinitas pada karakter utama serial Breaking Bad (2008) yang bernama Walter White. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa terdapat isu Maskulinitas pada perubahan karakter Walter White, adanya isu ideologi yang secara tidak langsung membuat Walter White menjadi Maskulinitas Toksik. Karena perubahan karakter inilah Walter White melakukan tindakan tak terduga yang akhirnya menjadi Breaking Bad atau jika diterjemahkan menjadi antah berantah.

The film series serves as a medium for representing a reality that exists in society. In the series Breaking Bad (2008), the main character named Walter White represents masculinity through character changes caused by his lung cancer. This research uses a descriptive qualitative method, and data collection is carried out through literature studies and documentation, employing John Fiske's semiotic theory which includes Levels of Reality, Representation, and Ideology. The author analyzes the signs of masculinity in the main character of the series Breaking Bad (2008), Walter White. The research results describe that there are issues of masculinity in Walter White's character transformation, with the presence of ideological issues that indirectly make Walter White a case of Toxic Masculinity. It is due to this character change that Walter White takes unexpected actions that ultimately lead to Breaking Bad, which can be translated to chaos.

OPTIMASI RUTE PENGIRIMAN JNE DI PULAU NIAS MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK EFISIENSI RUTE TERPENDEK

Putra Setiaman Zebua — 2025-06-29

Efisiensi pengiriman barang menjadi faktor kritis bagi perusahaan logistik seperti JNE, terutama di wilayah dengan tantangan geografis seperti Pulau Nias. Berdasarkan data BPS (2023), hanya 45% jalan di Nias yang beraspal, menyebabkan waktu pengiriman 40% lebih lama dan biaya operasional tambahan Rp 1,2 juta/hari per kendaraan. Penelitian ini mengoptimalkan rute pengiriman JNE menggunakan algoritma Dijkstra untuk menentukan jalur terpendek dengan mempertimbangkan variabel jarak, kemiringan jalan, dan risiko infrastruktur. Simulasi menunjukkan algoritma ini mampu mengurangi 22,67% titik transit redundan pada rute Nias Selatan-Lahewa serta berpotensi menurunkan biaya logistik hingga 28%. Studi ini juga mengusulkan integrasi data real-time GPS sebagai solusi teknologi rendah yang adaptif untuk daerah tertinggal, sekaligus mendorong pemerataan layanan logistik dan peningkatan partisipasi ekonomi masyarakat Nias.