KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI PRA NIKAH ATAU HAMIL DI LUAR NIKAH
Kata Kunci:
Kesehatan Reproduksi, Pranikah, Konseling, Calon Pengantin, Pendekatan KualitatifAbstrak
Kesehatan reproduksi pranikah merupakan aspek penting dalam membentuk keluarga yang sehat dan berkualitas. Fenomena meningkatnya pernikahan usia muda, kehamilan di luar nikah, serta tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia menegaskan perlunya edukasi dan konseling pranikah sebagai upaya preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan sikap calon pengantin terhadap konseling kesehatan reproduksi pranikah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap enam informan calon pengantin di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian mengungkapkan dua tema utama: pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan pemeriksaan kesehatan reproduksi pranikah. Calon pengantin menyadari bahwa menjaga pola hidup sehat, pemeriksaan medis, serta komunikasi terbuka dengan pasangan merupakan langkah penting dalam persiapan pernikahan. Penelitian ini menekankan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi sejak masa remaja serta perlunya sinergi lintas sektor untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi. Dengan demikian, konseling pranikah tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga sebagai strategi kesehatan masyarakat dalam menciptakan generasi yang lebih sehat.
Premarital reproductive health is a crucial aspect in establishing a healthy and high-quality family. The increasing rates of early marriage, unintended pregnancies, and high maternal and infant mortality rates in Indonesia highlight the urgent need for education and premarital counseling as preventive measures. This study aims to explore the understanding and attitudes of prospective brides and grooms towards premarital reproductive health counseling. A qualitative research approach was employed, using data collection techniques such as observation, in-depth interviews, and documentation involving six informants from Pekanbaru. The findings revealed two main themes: the importance of maintaining reproductive health and the significance of premarital reproductive health check-ups. Informants acknowledged that maintaining a healthy lifestyle, undergoing medical examinations, and practicing open communication with their partners are essential steps in preparing for marriage. The study emphasizes the importance of reproductive health education beginning in adolescence and the need for cross-sector collaboration to improve access to and quality of reproductive health services. Therefore, premarital counseling not only benefits individuals but also serves as a public health strategy to support the creation of a healthier generation.