ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LAYANG (Decapterus Sp) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI

Penulis

  • Nur Azmi Universitas Halu Oleo
  • Siti Rabbani Karimuna Universitas Halu Oleo
  • Irma Yunawati Universitas Halu Oleo

Kata Kunci:

Logam Berat, Timbal (Pb), Ikan Layang

Abstrak

Keberadaan logam berat di perairan menimbulkan bahaya, baik secara langsung terhadap kehidupan organisme maupun secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia, Pencemaran logam berat sudah menjadi masalah bagi beberapa wilayah perairan di Indonesia. Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat yang sering disebut dengan nama timah hitam, timbal di perairan dapat membahayakan organisme laut dan mengancam kesehatan manusia melalui rantai makanan. Sifatnya yang sulit terurai memungkinkan timbal untuk terakumulasi dengan mudah dalam lingkungan perairan, sedimen, dan biota laut. PPSK adalah pelabuhan perikanan yang menyediakan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan fungsi pelabuhan sebagai basis kegiatan bisnis perikanan. Berbagai kegiatan dilakukan termasuk TPI yang berfungsi sebagai penghubung antara nelayan dengan berbagai pengguna hasil tangkapan, seperti pedagang, pabrik pengolahan, restoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan logam berat timbal (Pb) pada ikan layang (Decapterus sp) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional dan uji laboratorium dimana dilakukan dengan pengambilan 11 sampel dengan metode purposive sampling. Selanjutnya analisis kandungan timbal (Pb) menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry). Berdasarkan hasil penelitian kandungan timbal (Pb) pada ikan layang menunjukan bahwa dari 11 sampel kadar kandungan tertinggi terdapat pada sampel 1 sebesar 0,1121 mg/kg, sedangkan kandungan timbal terendah terdapat sampel 11 dengan kadar kandungan sebesar 0,0304 mg/kg. Penelitian ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa ikan layang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari memenuhi syarat yang telah ditetapkan sesuai dengan SNI No.7387.2009 tentang nilai baku mutu timbal (Pb) pada ikan dan hasil olahannya.

The presence of heavy metals in waters poses a danger, both directly to the life of organisms and indirectly to human health. Heavy metal pollution has become a problem for several water areas in Indonesia. Lead (Pb) is a type of heavy metal that is often referred to as black lead, lead in waters can be harmful to food. Its difficult to decompose nature allows lead to easily accumulate in the aquatic environment, sediments, and marine biota. PPSK is a fishing port that provides facilities to support the implementation of the port's function as a base for fisheries business activities. Various activities are carried out including TPI which functions as a liaison between fishermen and various users of the catch, such as traders, processing factories, restaurants. This study aims to determine the presence of heavy metal lead (Pb) in layang fish (Decapterus sp) at the Fish Auction Place (TPI) of the Kendari Ocean Fishing Port in 2025. The method used in this study is descriptive observational and laboratory testing which is carried out by taking 11 samples using the purposive sampling method. Furthermore, lead (Pb) levels were analyzed using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Based on the research results, the lead (Pb) levels in layang fish showed that out of 11 samples, the highest average value was in sample 1 of 0.1121 mg/kg, while the lowest lead levels were in sample 11 with an average value of 0.0304 mg/kg. This study shows that the lead (Pb) levels in layang fish at the Fish Auction Place (TPI) of Kendari Ocean Fisheries Port have met the requirements that have been set in accordance with SNI No.7387:2009 concerning fish and their processed products.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29