UJI POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (STORBILANTHES CRISPUS) DI MIKROBA CUKA APEL PADA MEDIA NATRIUM AGAR (NA)

Penulis

  • Hasanah Alifah Marsya Universitas Adiwangsa Jambi
  • Ardi Mustakim Universitas Adiwangsa Jambi

Kata Kunci:

Keji Beling, Antibakteri, Cuka Apel, Zona Hambat, Strobilanthes Crispus, Nutrient Agar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi antibakteri ekstrak daun keji beling (Strobilanthes crispus) terhadap mikroba hasil isolasi dari cuka apel menggunakan metode difusi cakram pada media Nutrient Agar (NA). Penelitian dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Adiwangsa Jambi pada bulan Juni 2025. Tiga variasi konsentrasi ekstrak diuji, yaitu 25 g, 50 g, dan 100 g. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat zona hambat pada konsentrasi 25 g dan 50 g, sedangkan pada konsentrasi 100 g terdapat daya hambat sebesar 0,9 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa efektivitas antibakteri ekstrak daun keji beling bersifat tergantung dosis dan mulai menunjukkan potensi pada konsentrasi tinggi. Zona hambat yang kecil mengindikasikan bahwa mikroba cuka apel memiliki ketahanan terhadap senyawa antibakteri alami. Hasil ANOVA satu arah menunjukkan perbedaan signifikan antar konsentrasi, dan uji lanjut Tukey HSD menunjukkan bahwa hanya kelompok 100 g yang berbeda secara signifikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun keji beling memiliki potensi antibakteri yang perlu dikembangkan lebih lanjut dengan metode ekstraksi dan konsentrasi yang lebih optimal.

This study aims to evaluate the antibacterial potential of Strobilanthes crispus (keji beling) leaf extract against microbes isolated from apple cider vinegar using the agar disk diffusion method on Nutrient Agar (NA) medium. The experimental research was conducted in June 2025 at the Microbiology Laboratory of the Pharmacy Department, Adiwangsa University, Jambi. Three concentrations of the extract were tested: 25 g, 50 g, and 100 g. The results showed no inhibition zones at concentrations of 25 g and 50 g, while a slight inhibition zone of 0.9 cm was observed at 100 g. These findings indicate that the antibacterial activity of S. crispus extract is dose-dependent and begins to show effectiveness at higher concentrations. The small inhibition zone suggests that vinegar microbes have resistance to natural antibacterial compounds. One-way ANOVA showed a significant difference among the concentrations, and the Tukey HSD test confirmed that only the 100 g group was significantly different. This research suggests that S. crispus leaf extract has antibacterial potential that can be further optimized through enhanced extraction methods and increased concentrations.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29