PENGARUH FISIOTERAPI DADA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS PADA AN. D DENGAN TB PARU DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO
Kata Kunci:
Bersihan Jalan Nafas, TB Paru, Fisioterapi DadaAbstrak
Tuberkulosis Paru (TB paru) merupakan penyakit gangguan pada sistem respirasi yang mengenai jaringan paru sehingga membutuhkan oksigen. Salah satu gangguan kebutuhan oksigenasi adalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Tindakan asuhan keperawatan yang bisa dilakukan perawat secara mandiri maupun berkolaborasi dalam mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas yaitu dengan tindakan melatih batuk efektif, memposisikan klien dalam posisi semi fowler, melakukan tindakan fisioterapi dada untuk membantu dalam pengeluaran secret, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan bersihan jalan nafas pada An. D dengan TB Paru di RSUD Prof. dr. Margono Soekardjo Purwokerto dengan menggunakan kombinasi fisioterapi dada. Metode: Penelitian inimenggunakan desain studi kasus dengan Evidance Practice Nursing. Subyek penelitian yaitu 1 pasien An. D dengan TB Paru di RSUD Prof. dr. Margono Soekardjo Purwokerto. Pengumpulan data menggunakan pemeriksaan, observasi dan dokumentasi. Pasien diberikan intervensi fisioterapi dada selama 3 hari. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan terapi non farmakologis dengan teknik fisioterapi dada dapat menurunkan masalah bersihan jalan nafas. Respiratory rate (RR) pasien sebelum diberikan intervensi sebesar 34 x/menit menjadi 25 x/menit setelah diberikan intervensi fisioterapi dada. Simpulan: Terdapat perbedaan Respiratory rate (RR) pasien sebelum dan sesudah diberikan fisioterapi dada yaitu.
Introduction: Pulmonary Tuberculosis (pulmonary TB) is a disorder of the respiratory system that affects lung tissue and requires oxygen. One of the problems with oxygenation needs is ineffective airway clearance. Nursing care actions that nurses can carry out independently or in collaboration to overcome ineffective airway clearance include practicing effective coughing, positioning the client in a semi-Fowler's position, carrying out chest physiotherapy procedures to assist in expelling secretions, collaborating with doctors in administering medication, etc. This study aims to determine airway clearance nursing care for An. D with pulmonary TB at RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto using a combination of chest physiotherapy. Method: This research uses a case study design with Evidance Practice Nursing. The research subject was 1 patient An. D with pulmonary TB at RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. Data collection uses examination, observation and documentation. The patient was given chest physiotherapy intervention for 3 days. Results: The results of the study show that the application of non-pharmacological therapy using chest physiotherapy techniques can reduce airway clearance problems. The patient's respiratory rate (RR) before the intervention was given was 34 x/minute to 25 x/minute after the chest physiotherapy intervention was given. Conclusion: There is a difference in the respiratory rate (RR) of patients before and after being given chest physiotherapy, namely.