ANALISIS KADAR FORMALIN PADA MIE BASAH YANG BEREDAR DI PASAR INDUK PRINGSEWU DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Penulis

  • Riza Dwiningrum Universitas Aisyah Pringsewu
  • Iga Mayola Pisacha Universitas Aisyah Pringsewu
  • Wina Safutri Universitas Aisyah Pringsewu
  • Rafi Tian Ardana Universitas Aisyah Pringsewu

Kata Kunci:

Formalin, Pereaksi KMnO4, Mie Basah, Spektrofotometri UV-Vis

Abstrak

Mie basah termasuk salah satu jenis mie mentah yang perlu di rebus terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Makanan ini rentan dan mudah rusak ketika disimpan karena memiliki kandungan air yang tinggi. Dalam pembuatan produk makanan, produsen menggunakan bahan kimia seperti pengawet untuk membuat produk lebih tahan lama dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Formalin menjadi salah satu bahan kimia pengawet makanan yang paling sering disalahgunakan. Bahan kimia ini berbahaya, bersifat karsinogen, mutagenic, korosif, dan iritatif, dan dapat menyebabkan mual, muntah, diare, dan perkembangan kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar formalin pada mie basah yang dijual di pasar Induk Pringsewu. Jenis penelitian bersifat Observasional dengan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif pada sampel dilakukan dengan menggunakan metode pereaksi KMnO4, dan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 573 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat 8 sampel mie basah yang positif mengandung formalin yaitu : MK1 (0,0414%), MK3 (0,0337%), MK8 (0,0233%), MK4 (0,0220%), MK9 (0,0198%), MK6 (0,0151), MK7 (0,0133), dan MK5 (0,0110%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mie basah yang beredar dipasar Induk Pringsewu masih belum aman untuk dikomsumsi dan tidak memenuhi standar permenkes RI No. 033 tahun 2012 yang menetapkan bahwa formalin sebagai salah satu bahan yang dilarang digunakan untuk bahan tambahan makanan.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-29