EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Penulis

  • Sindi Kornelia Universitas Sari Mulia
  • Saftia Aryzki Universitas Sari Mulia
  • Yusuf Anggoro Mukti Universitas Sari Mulia
  • Universitas Sari Mulia Universitas Sari Mulia

Kata Kunci:

ATC/DDD, DU 90%, Gyssens, Evaluasi Penggunaan Antibiotik

Abstrak

Latar Belakang: Ulkus diabetikum adalah komplikasi pasien diabetes melitus yang ditandai dengan luka kronis di kaki yang sulit sembuh, akibat kerusakan saraf dan gangguan alir darah. Resistensi antibiotik terjadi akibat penggunaan yang tidak tepat dan meningkatkan resiko amputasi menjadi masalah signifikan pada penanganan ulkus diabetikum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ulkus diabetikum rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2023. Metode: Metode penelitian ini obsrvasional deskriftif secara kuantitatif dan kualitatif, diambil secara retrospektif data rekam medis, populasi dan sampel adalah pasien rawat jalan ulkus diabetikum di RSUD Ulin sebanyak 100 sampel. Hasil: Berdasarkan penelitian hasil pada 100 sampel evaluasi metode ATC/DDD dengan total penggunaan antibiotik sebanyak 978,66 DDD/100, antibiotik tertinggi yaitu Cefixim (41,429%) dan antibiotik terendah yaitu Metrodinazole (20,417%). Antibiotik yang termasuk segmen 90% yaitu Cotrimoxazole (36,13%), Cefixim (34,75%), dan Ciprofloxacin (11,18%), sedangkan segmen 10% yaitu Clindamycin (9,54%) dan Metrodinazole (8,41%). Evaluasi metode Gyssens diperoleh kategori 0 sebanyak 40 pasien, kategori I sebanyak 33 pasien, kategori IVA sebanyak 27 pasien. Hasil uji chi square analisis Fisher’s Exact Test kategori Gyssens dengan nilai sig. 0.000<0.05 dan pada penggunaan antibiotik Cefixim, Clindamycin, Ciprofloxacin, Cotrimoxazole, dan Metrodinazole dengan nilai sig. 0.000<0.05. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian penggunaan antibiotik secara kuantitaif dan kualitatif pasien ulkus diabetikum dapat di simpulkan bahwa kuantitas penggunaan antibiotik melebihi standar WHO berpotensi terjadinya resistensi, dan kualitas penggunaan antibiotik pasien ulkus diabetikum rasionalitas dan empiris, dan tidak terdapat hubungan penggunaan antibiotik pada pasien ulkus diabetikum rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin.

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-31