PENERAPAN TERAPI OKUPASI : MEMBUAT BINGKAI FOTO DARI KERTAS KORAN PADA KLIEN RISIKO PRILAKU KEKERASAN BERULANG DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN

Penulis

  • Winda Permata STIKes Pekanbaru Medical Center
  • Isna Ovari STIKes Pekanbaru Medical Center

Kata Kunci:

Prilaku Kekerasan, Terapi Okupasi

Abstrak

Gangguan jiwa merupakan sebuah perubahan yang ditandai dengan berbagai faktor seperti suasana hati, perilaku, pemikiran dan kognisi. Gangguan mental juga bisa digolongkan sebagai sebuah sindrom yang muncul akibat pola perilaku tertentu yang terkait dengan gejala penderitaan, yang memengaruhi satu/lebih fungsi vital di diri manusia. Berdampak ke fungsi psikologis/tingkah laku biologis individu, yang berpotensi menimbulkan gangguan di masyarakat (Zega et al., 2020). Di kasus perubahan perilaku yang memperlihatkan risiko kekerasan, intervensi keperawatan sangat diperlukan. Penanganan risiko ini bisa dilaksanakan dengan 2 pendekatan, yaitu farmakologis serta non-farmakologis. Terapi farmakologis melibatkan penggunaan obat antipsikotik, sementara pendekatan non-farmakologis mencakup terapi generalis, terapi modalitas, serta terapi komplementer yang bisa diajarkan pada pasien. Bentuk terapi non-farmakologis ialah terapi okupasi dengan membuat bingkai foto dari kertas koran (Belakang, 2022). Setelah pelaksanaan terapi okupasi ini, ditemukan adanya penurunan gejala risiko kekerasan, dengan P1 mengalami penurunan skor sebesar 3 poin serta P2 sebesar 4 poin. Sedangkan penelitan yang dilakukan oleh (Astriyana., 2019) memberikan intervensi terapi melipat kertas pada Klien Risiko Prilaku Kekerasan yang di lakukan kepada 2 subjek pasien RPK, dengan pelaksanaan 5 kali pertemuan bahwa terjadi peningkatan keahlian membuat bingkai foto dari kertas koran ialah di P1 dari 45,4% ke 100% (sangat baik) serta di P2 dari 36,3% (kurang) ke 81,8% (sangat baik). Dapat disimpulkan dari beberapa penelitian sebelumnya diketahui hasil bahwa terapi membuat bingkai foto dari kertas koran dapat menurunkan Risiko Prilaku Kekerasan Klien, keahlian serta kesusksesan saat melaksanakan terapi menjadi aspek positif bagi penderita yang akan meminmalisir Risiko Prilaku Kekerasan (Yain, 2020).

Mental disorders are changes characterized by various factors such as mood, behavior, thinking and cognition. Mental disorders can also be classified as a syndrome that arises due to certain behavioral patterns associated with symptoms of suffering, which affect one or more vital functions in humans. Impacting the psychological function/biological behavior of individuals, which has the potential to cause disturbances in society (Zega et al., 2020). In cases of behavioral changes that show a risk of violence, nursing intervention is essential. Handling this risk can be carried out with 2 approaches, namely pharmacological and non-pharmacological. Pharmacological therapy involves the use of antipsychotic drugs, while non-pharmacological approaches include generalist therapy, modality therapy, and complementary therapies that can be taught to patients. The form of non-pharmacological therapy is occupational therapy by making photo frames from newspaper (Belakang, 2022). After implementing this occupational therapy, a decrease in symptoms of risk of violence was found, with P1 experiencing a decrease in score of 3 points and P2 by 4 points. Meanwhile, research conducted by (Astriyana., 2019) provided paper folding therapy intervention to Clients at Risk of Violent Behavior which was carried out on 2 RPK patient subjects, with the implementation of 5 meetings that there was an increase in the expertise of making photo frames from newspaper, namely in P1 from 45.4% to 100% (very good) and in P2 from 36.3% (less) to 81.8% (very good). It can be concluded from several previous studies that the results of therapy for making photo frames from newspaper can reduce the Risk of Violent Behavior of Clients, expertise and success when carrying out therapy are positive aspects for sufferers who will minimize the Risk of Violent Behavior (Yain, 2020).

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-29