https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/issue/feed Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2025-06-29T15:59:38+00:00 Open Journal Systems https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/11788 ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LAYANG (Decapterus Sp) DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI 2025-06-10T07:17:44+00:00 Nur Azmi azmihg12@gmail.com Siti Rabbani Karimuna rabbanikarimuna@gmail.com Irma Yunawati irmayunawati@gmail.com <p>Keberadaan logam berat di perairan menimbulkan bahaya, baik secara langsung terhadap kehidupan organisme maupun secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia, Pencemaran logam berat sudah menjadi masalah bagi beberapa wilayah perairan di Indonesia. Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat yang sering disebut dengan nama timah hitam, timbal di perairan dapat membahayakan organisme laut dan mengancam kesehatan manusia melalui rantai makanan. Sifatnya yang sulit terurai memungkinkan timbal untuk terakumulasi dengan mudah dalam lingkungan perairan, sedimen, dan biota laut. PPSK adalah pelabuhan perikanan yang menyediakan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan fungsi pelabuhan sebagai basis kegiatan bisnis perikanan. Berbagai kegiatan dilakukan termasuk TPI yang berfungsi sebagai penghubung antara nelayan dengan berbagai pengguna hasil tangkapan, seperti pedagang, pabrik pengolahan, restoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan logam berat timbal (Pb) pada ikan layang (Decapterus sp) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional dan uji laboratorium dimana dilakukan dengan pengambilan 11 sampel dengan metode purposive sampling. Selanjutnya analisis kandungan timbal (Pb) menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry). Berdasarkan hasil penelitian kandungan timbal (Pb) pada ikan layang menunjukan bahwa dari 11 sampel kadar kandungan tertinggi terdapat pada sampel 1 sebesar 0,1121 mg/kg, sedangkan kandungan timbal terendah terdapat sampel 11 dengan kadar kandungan sebesar 0,0304 mg/kg. Penelitian ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa ikan layang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari memenuhi syarat yang telah ditetapkan sesuai dengan SNI No.7387.2009 tentang nilai baku mutu timbal (Pb) pada ikan dan hasil olahannya.</p> <p><em>The presence of heavy metals in waters poses a danger, both directly to the life of organisms and indirectly to human health. Heavy metal pollution has become a problem for several water areas in Indonesia. Lead (Pb) is a type of heavy metal that is often referred to as black lead, lead in waters can be harmful to food. Its difficult to decompose nature allows lead to easily accumulate in the aquatic environment, sediments, and marine biota. PPSK is a fishing port that provides facilities to support the implementation of the port's function as a base for fisheries business activities. Various activities are carried out including TPI which functions as a liaison between fishermen and various users of the catch, such as traders, processing factories, restaurants. This study aims to determine the presence of heavy metal lead (Pb) in layang fish (Decapterus sp) at the Fish Auction Place (TPI) of the Kendari Ocean Fishing Port in 2025. The method used in this study is descriptive observational and laboratory testing which is carried out by taking 11 samples using the purposive sampling method. Furthermore, lead (Pb) levels were analyzed using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Based on the research results, the lead (Pb) levels in layang fish showed that out of 11 samples, the highest average value was in sample 1 of 0.1121 mg/kg, while the lowest lead levels were in sample 11 with an average value of 0.0304 mg/kg. This study shows that the lead (Pb) levels in layang fish at the Fish Auction Place (TPI) of Kendari Ocean Fisheries Port have met the requirements that have been set in accordance with SNI No.7387:2009 concerning fish and their processed products.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12798 UJI POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (STORBILANTHES CRISPUS) DI MIKROBA CUKA APEL PADA MEDIA NATRIUM AGAR (NA) 2025-06-28T05:10:56+00:00 Hasanah Alifah Marsya hannifaauliamarsya@gmail.com Ardi Mustakim guest@jurnalhst.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi antibakteri ekstrak daun keji beling (Strobilanthes crispus) terhadap mikroba hasil isolasi dari cuka apel menggunakan metode difusi cakram pada media Nutrient Agar (NA). Penelitian dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Adiwangsa Jambi pada bulan Juni 2025. Tiga variasi konsentrasi ekstrak diuji, yaitu 25 g, 50 g, dan 100 g. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat zona hambat pada konsentrasi 25 g dan 50 g, sedangkan pada konsentrasi 100 g terdapat daya hambat sebesar 0,9 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa efektivitas antibakteri ekstrak daun keji beling bersifat tergantung dosis dan mulai menunjukkan potensi pada konsentrasi tinggi. Zona hambat yang kecil mengindikasikan bahwa mikroba cuka apel memiliki ketahanan terhadap senyawa antibakteri alami. Hasil ANOVA satu arah menunjukkan perbedaan signifikan antar konsentrasi, dan uji lanjut Tukey HSD menunjukkan bahwa hanya kelompok 100 g yang berbeda secara signifikan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun keji beling memiliki potensi antibakteri yang perlu dikembangkan lebih lanjut dengan metode ekstraksi dan konsentrasi yang lebih optimal.</p> <p><em>This study aims to evaluate the antibacterial potential of Strobilanthes crispus (keji beling) leaf extract against microbes isolated from apple cider vinegar using the agar disk diffusion method on Nutrient Agar (NA) medium. The experimental research was conducted in June 2025 at the Microbiology Laboratory of the Pharmacy Department, Adiwangsa University, Jambi. Three concentrations of the extract were tested: 25 g, 50 g, and 100 g. The results showed no inhibition zones at concentrations of 25 g and 50 g, while a slight inhibition zone of 0.9 cm was observed at 100 g. These findings indicate that the antibacterial activity of S. crispus extract is dose-dependent and begins to show effectiveness at higher concentrations. The small inhibition zone suggests that vinegar microbes have resistance to natural antibacterial compounds. One-way ANOVA showed a significant difference among the concentrations, and the Tukey HSD test confirmed that only the 100 g group was significantly different. This research suggests that S. crispus leaf extract has antibacterial potential that can be further optimized through enhanced extraction methods and increased concentrations.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/11722 PENGARUH SENAM PHYSICAL FITNESS TERHADAP POLA TIDUR LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI KLINIK ASY-SYIFA WATES UNDAAN KOTA KUDUS 2025-06-08T09:44:51+00:00 Luhur Islam luhursteer1@gmail.com Dewi Hartinah dewihartinah@umkudus.ac.id Sri Siska Mardiana srisiska@umkudus.ac.id <p>Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang memengaruhi kualitas hidup, termasuk pola tidur, khususnya pada lansia. Gangguan tidur seperti insomnia dan nokturia umum terjadi pada pasien lansia dengan diabetes. Salah satu intervensi non-farmakologis yang potensial adalah senam physical fitness, yang bertujuan meningkatkan kualitas tidur melalui aktivitas fisik terstruktur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam physical fitness terhadap pola tidur lansia dengan diabetes mellitus pada program Prolanis di Klinik Asy-Syifa Wates Undaan Kudus. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Sampel terdiri dari 63 lansia yang dibagi menjadi kelompok intervensi (diberikan senam physical fitness secara rutin selama 3 minggu) dan kelompok kontrol (tanpa intervensi). Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Kelompok intervensi menunjukkan penurunan skor PSQI yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol (p &lt; 0,001), menandakan peningkatan kualitas tidur. Partisipasi rutin dalam senam membantu memperbaiki ritme sirkadian, meningkatkan produksi melatonin, dan mengurangi stres. Senam physical fitness terbukti berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pola tidur lansia dengan diabetes mellitus. Intervensi ini dapat menjadi pendekatan non-farmakologis yang efektif untuk mendukung pengelolaan diabetes dan meningkatkan kualitas hidup lansia.</p> <p><em>Diabetes mellitus is one of the chronic diseases that affects quality of life, including sleep patterns, particularly among the elderly. Sleep disturbances such as insomnia and nocturia are commonly experienced by older adults with diabetes. One potential non-pharmacological intervention is physical fitness exercise, which aims to improve sleep quality through structured physical activity. This study aimed to determine the effect of physical fitness exercise on the sleep patterns of elderly individuals with diabetes mellitus enrolled in the Prolanis program at Asy-Syifa Clinic, Wates Undaan, Kudus. This research employed a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group approach. The sample consisted of 63 elderly participants divided into an intervention group (received regular physical fitness exercise for 3 weeks) and a control group (received no intervention). Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and data were analyzed using the Mann-Whitney test. The intervention group showed a significantly lower PSQI score compared to the control group (p &lt; 0.001), indicating improved sleep quality. Regular participation in exercise helped regulate circadian rhythm, increase melatonin production, and reduce stress. Physical fitness exercise has been proven to significantly improve sleep patterns in elderly individuals with diabetes mellitus. This intervention can serve as an effective non-pharmacological approach to support diabetes management and enhance the quality of life in the elderly.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12636 PENGARUH PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM LINGKUNGAN PEKERJAAN 2025-06-25T17:09:34+00:00 Muhammad Fadhil Rifansyah fadhil.rifansyah45@gmail.com Agung Dwi Nugroho agungdwinugroho947@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) terhadap tingkat kecelakaan kerja dalam lingkungan pekerjaan. dalam hal ini pelatihan K3 sendiri memiliki peran aktif yang positif terhadap penurunan jumlah kecelakaan yang terjadi dalam perusahaan, karena dari Pemahaman pelatihan yang di dasari pada pekerja yang paham tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja maka dapat memberikan efisiensi untuk perusahaan mengenai kerugian yang didapat&nbsp; jika terkadi kecelakaan kerja pada karyawan. selain itu dengan karyawan mengetahui bagaimana tindakan yang tepat dalam melakukan prosedur pekerjaan sesuai dengan komponen komponen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki dampak di kemudian hari untuk pekerja seperti halnya kesehatan mental fisik hingga finansial.</p> <p><em>This study aims to determine the effect of Occupational Safety and Health (K3) training on the level of work accidents in the work environment. In this case, K3 training itself has a positive active role in reducing the number of accidents that occur in the company, because from the understanding of training based on workers who understand Occupational Safety and Health, it can provide efficiency for the company regarding the losses incurred if a work accident occurs to employees. In addition, with employees knowing how to take the right action in carrying out work procedures in accordance with the components of Occupational Safety and Health, it has an impact in the future for workers such as mental, physical and financial health.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/11518 KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI PRA NIKAH ATAU HAMIL DI LUAR NIKAH 2025-06-03T05:04:27+00:00 Tasya Febri Aulia tasyafebriaulia@gmail.com Maya Riska Ardita guest@jurnalhst.com Cindy Aulya guest@jurnalhst.com Vina Prastiwi guest@jurnalhst.com Nurul Pazila guest@jurnalhst.com Miftahuddin guest@jurnalhst.com <p>Kesehatan reproduksi pranikah merupakan aspek penting dalam membentuk keluarga yang sehat dan berkualitas. Fenomena meningkatnya pernikahan usia muda, kehamilan di luar nikah, serta tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia menegaskan perlunya edukasi dan konseling pranikah sebagai upaya preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan sikap calon pengantin terhadap konseling kesehatan reproduksi pranikah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap enam informan calon pengantin di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian mengungkapkan dua tema utama: pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan pemeriksaan kesehatan reproduksi pranikah. Calon pengantin menyadari bahwa menjaga pola hidup sehat, pemeriksaan medis, serta komunikasi terbuka dengan pasangan merupakan langkah penting dalam persiapan pernikahan. Penelitian ini menekankan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi sejak masa remaja serta perlunya sinergi lintas sektor untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi. Dengan demikian, konseling pranikah tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga sebagai strategi kesehatan masyarakat dalam menciptakan generasi yang lebih sehat.</p> <p><em>Premarital reproductive health is a crucial aspect in establishing a healthy and high-quality family. The increasing rates of early marriage, unintended pregnancies, and high maternal and infant mortality rates in Indonesia highlight the urgent need for education and premarital counseling as preventive measures. This study aims to explore the understanding and attitudes of prospective brides and grooms towards premarital reproductive health counseling. A qualitative research approach was employed, using data collection techniques such as observation, in-depth interviews, and documentation involving six informants from Pekanbaru. The findings revealed two main themes: the importance of maintaining reproductive health and the significance of premarital reproductive health check-ups. Informants acknowledged that maintaining a healthy lifestyle, undergoing medical examinations, and practicing open communication with their partners are essential steps in preparing for marriage. The study emphasizes the importance of reproductive health education beginning in adolescence and the need for cross-sector collaboration to improve access to and quality of reproductive health services. Therefore, premarital counseling not only benefits individuals but also serves as a public health strategy to support the creation of a healthier generation.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12607 PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA PEMBEDAHAN TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) 2025-06-25T08:04:56+00:00 Khusnul Chotimah Muktiati khusnul575877@gmail.com Betty Sunaryanti betty@polinsada.ac.id <p>Total Knee Replacement&nbsp; (TKR) adalah prosedur pergantian permukaan sendi lutut pada penderita osteoarthritis kronik dan arthropati lainnya seperti rheumatoid arthritis. Bertujuan untuk memperbaiki kerusakan sendi lutut, menghilangkan nyeri dan mengembalikan rentang gerak (ROM). Metode: Metode pnelitian ini berupa penelaahan kasus berupa unit tunggal di Rumah sakit X yang dianalisis secara mendalam. Hasil: Pasien Ny. A usia 48 tahun telah menjalani operasi TKR di Rumah Sakit X pada tanggal 09 April 2025 dengan keluhan utama nyeri pada lutut kaki kanan. Pemilihan anestesi menggunakan Teknik Spinal Anestesi. Selama operasi berlangsung didapatkan hasil pemantauan hemodinamik pasien stabil, nadi dan saturasi dalam batas normal. Pasien dievaluasi di ruang pemulihan dan mendapatkan hasil bromage score &lt; 2. Pasien dapat dipindahkan ke ruang perawatan. Kesimpulan: Pemilihan teknik anestesi mempengaruhi kemampuan pasien untuk memenuhi kriteria pemulangan dari unit Post-Anesthesia Care Unit (PACU), dapat mempengaruhi manajemen nyeri dan rehabilitasi dalam periode pascaoperasi yang mempengaruhi kriteria pemulangan.</p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/11821 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMPN 33 MAKASSAR TAHUN 2024 2025-06-11T05:38:59+00:00 Jihan Rifqah jihanrifqah371@gmail.com Liska Alfaaizin liska.alfa@gmail.com Rina Silvana Jamal rinasilvanajamal@gmail.com Rusdi Razak razakrusdi@gmail.com <p>Gastritis merupakan kondisi peradangan mukosa lambung secara berlebihan yang bersifat akut maupun kronis. Gastritis terjadi karena meningkatnya asam lambung secara berlebihan semacam prostaglandin serta histamine pada lambung yang turut berfungsi dalam memicu rseptor perih atau nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola makan terhadap kejadian gastritis pada remaja di SMPN 33 Makassar tahun 2024. Metode ini adalah kuantitatif menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 63 remaja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan diolah kedalam analisis univariat, bivariat dengan uji chi square. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan terhadap kejadian gastritis pada remaja (p=0,250), frekuensi makan (p=0,032), porsi makan (p=0,459) dan jenis makan (p=0,301). Kesimpulan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, frekuensi makan, porsi makan, da jenis makan dengan kejadian gastritis pada remaja.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Background: Gastritis is an acute or chronic inflammatory condition of the gastric mucosa. Gastritis can occur duo to an excessive increase in stomach acid such as prostaglandin and histamine in the stomach which also function in triggering sore or pain receptors. The general purpose of this study is to determinan the relationship between knowledge and diet to the incidence of gastritis in adolescents at SMPN 33 Makassar in 2024. The method of th is study is quantitative using a cross sectional study design with the number of samples in this study is 63 adolescents. Data collection uses questionnaires and is processed into univariate, bivariate analysis with chi square test. The results of the study showed that there was no relationship between knowledge and diet on the incidence of gastritis in adolescents. Knowledge (p=0,250), frequency of meals (p=0,032), portion of meals (p=0,459) and type of meals (p=0,301). The conclusion was that there was no relationship between knowledge and diet on the incidence of gastritis in adolescents.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12805 HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PENGETAHUAN RESPONDEN DALAM MEMILIH METODE AMENORE LAKTASI (MAL) PADA IBU NIFAS DI UPT PUSKESMAS BAJO BARAT 2025-06-28T07:02:53+00:00 Ismaniar Sahaba ismaniarvp123@gmail.com Arlin Adam arlin_adam@yahoo.com Andi Alim andi_alimbagu@yahoo.coid <p>Metode Amenore Laktasi (MAL) merupakan salah satu metode kontrasepsi alami yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. Meskipun efektif hingga 98% jika digunakan dengan benar, tingkat pemanfaatan MAL di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 0,1% menurut SDKI tahun 2018. Rendahnya pemanfaatan ini disinyalir berkaitan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat, khususnya ibu nifas, mengenai MAL sebagai alternatif kontrasepsi nonhormonal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu nifas (umur, pendidikan, dan pekerjaan) dengan tingkat pengetahuan dalam memilih metode kontrasepsi Metode Amenore Laktasi (MAL) di UPT Puskesmas Bajo Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas di wilayah kerja UPT Puskesmas Bajo Barat pada periode Agustus hingga Oktober 2022 sebanyak 50 orang, yang seluruhnya dijadikan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari 50 responden, diketahui bahwa 22 orang (44%) memiliki pengetahuan kurang, 20 orang (40%) memiliki pengetahuan cukup, dan hanya 8 orang (16%) memiliki pengetahuan baik tentang MAL. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik responden (umur, pendidikan, dan pekerjaan) dengan tingkat pengetahuan dalam memilih metode MAL. Kesimpulan: Sebagian besar ibu nifas masih memiliki pengetahuan yang kurang dan cukup tentang Metode Amenore Laktasi (MAL). Upaya peningkatan pengetahuan melalui edukasi, penyuluhan, dan pemberdayaan informasi dari tenaga kesehatan sangat penting untuk mendorong pemanfaatan metode kontrasepsi alami ini secara optimal.</p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/11781 HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIH 3S (SDKI SLKI SIKI) DI RS SARKIES AISYIYAH KUDUS 2025-06-10T05:18:24+00:00 Syifa Marchsanda Wahyu A'isyah smarchsanda@gmail.com Muhammad Purnomo muh.purnomo@umkudus.ac.id Sri Siska Mardiana srisiska@umkudus.ac.id <p>Dokumentasi keperawatan menjadi bagian dari standar asuhan keperawatan sebagai salah satu tugas pokok perawat dalam memberikan layanan keperawatan. Dokumentasi yang benar dan baik adalah hal yang sangat penting untuk dapat memenuhi persyaratan medico-legal praktik keperawatan. Penerapan standar diagnosa, luaran, dan intervensi yang tepat diperlukan agar dokumentasi keperawatan tersusun secara sistematis dan sesuai dengan kaidah keilmuan keperawatan yang seragam untuk semua perawat. karena pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien memerlukan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat atas berbagai persoalan yang terjadi pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis 3S (SDKI, SLKI, SIKI) di RS Sarkies Aisyiyah Kudus. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitaf dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 39 respoden dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan pengisian kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan perawat terkait dokumentasi 3S. Serta checklist lembar observasi untuk mengetahui kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan. Analisis data&nbsp; menggunakan metode distribusi frekuensi analisa univariat dan bivariat uji chi-square.. hasil penelitian ini ada hubungan pengetahuan perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis 3S (SDKI SLKI SIKI) di RS Sarkies Aisyiyah Kudus denga nilai p-value 0,002. Saran bagi perawat tetap pertahankan pendokumentasian yang baik serta dapat mengikuti pelatihan internal atau pun eksternal untuk dapat mengembangan pengetahuan tentang dokumentasi asuhan keperawatan dan menerapkannya dalam pengisian pendokumentasian.</p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12706 RIWAYAT PEMBERIAN ASI, PEMAKAIAN OBAT KESUBURAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT, STUDY CASE CONTROL 2025-06-26T15:31:27+00:00 Dian Ratnasari 152023030377@std.umku.ac.id Noor Hidayah noorhidayah@umkudus.ac.id Fitriana Kartikasari fitrianakartikasari@umkudus.ac.id <p>Kangker payudara merupakan keganasan yang sering di diagnosis pada wanita, sekaligus menjadi penyebab pertama kematian akibat keganasan di dunia. Riwayat tidak pemberian ASI dan riwayat penggunaan obat penyubur berdasarkan study sebelumnya disinyalir merupakan faktor risiko wanita mengalami kangker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko riwayat pemberian ASI dan riwayat penggunaan obat penyubur terhadap kangker payudara pada pasien kangker dan pasien tidak kangker di RS Tk. IIdr. Soedjono Magelang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif casecontrol.&nbsp; Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang di ambil dari rekam medik kunjungan ibu yang berkunjung di polionkologi, ruang rawat inap dan ruang kemoterapi RS Tk. II dr. Soedjono Magelang selama 5 minggu dari tanggal 20 Desember 2024 -&nbsp; 25 Januari 2025 di temukan sejumlah 228 wanita dengan usia 20 sampai dengan 86 tahun, kasus pasien kangker payudara sejumlah 76&nbsp; dan kontrol dalam penelitian ini adalah 152 (pasien tidak kangker payudara), rasio antara kasus dan kontrol 1 : 1, data kontrol sejumlah 76, di ambil dengan random sampling dari 152. Tehnik pengambilan data dengan kuesioner riwayat pemberian ASI, riwayat menggunakan obat penyubur dan&nbsp; mengalami penyakit kangker payudara dengan katagorik ya dan tidak, analisis data menggunakan univariat dengan prosentase dan bivariat dengan chisquare. Hasil penelitian di temukan secara signifikan antara riwayat pemberian ASI dengan kangker payudara dengan p 0,006 dan OR 2,49 maknanya ibu dengan riwayat tidak memberikan ASI beresiko mengalami kangkerpoayudara&nbsp; sebesar 2,49 di banding ibu yang memiliki riwayat pemberian ASI.</p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/11708 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN KONTROL PASIEN TUBERCULOSIS DI POLI DOTS RST Tk.II dr. SOEDJONO MAGELANG 2025-06-08T06:52:32+00:00 Lasmadi 152023030408@std.umku.ac.id Fitriana Kartikasari fitrianakartikasai@umkudus.ac.id <p>Latar Belakang : Penyakit TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru, tetapi juga dapat mengenai organ tubuh yang lain. Penyakit TB Paru juga termasuk penyakit menular kronis. Sumber penularannya adalah pasien TB terutama pasien yang mengandung kuman TB dalam dahaknya. Pasien dengan tingkat pengetahuan yang kurang terhadap penyakit TB akan menimbulkan angka kematian TB yang tinggi. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan kontrol pasien tuberculosis di RST Tk.II dr. Soedjono Magelanng. Metode : Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Teknik pengumpulan data pada responden menggunakan kuesioner yang dibagikan secara lansgung kepada responden dan pengukuran variabel menggunakan instrumen kuesioner kemudian teknik sampling yang digunakan adalah total sampling pada masyarakat dengan TB. Jumlah sampel dalam penelitian ini terdapat 44 responden. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji Spearman Rho. Hasil : Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pengetahuan pasien tentang Tuberculosis memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan kontrol karena tingkat sig. (2-tailed) 0,603 &gt; 0,05. Kemudian hasil dari penelitian dari 3 kategori kepatuhan pasien melakukan kontrol dengan hasil 15 (34,1%) responden memiliki tingkat kepatuhan rendah, 2 (4,5%) responden memiliki tingkat kepatuhan sedang dan 27 (61,4%) responden memiliki tingkat kepatuhan tinggi dalam melakukan kontrol ke poli DOTS di RST Tk.II dr. Soedjono Magelang. Kesimpulan : Dari hasil analisa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan kontrol pada pasien tuberculosis di RST Tk.II dr. Soedjono Magelang.</p> <p><em>Background: TB or tuberculosis is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis which mostly attacks the lungs, but can also affect other body organs. Pulmonary TB is also a chronic infectious disease. The source of transmission is TB patients, especially patients who contain TB germs in their phlegm. Patients with an insufficient level of knowledge about TB disease will have a high TB mortality rate. Purpose: The aim of this research is to determine whether there is a relationship between the level of knowledge and compliance with control of tuberculosis patients at RST Tk.II dr. Soedjono Magelang . Methods: The research was conducted quantitatively with a cross-sectional approach. Data collection techniques for respondents used questionnaires which were distributed directly to respondents and variable measurements used questionnaire instruments, then the sampling technique used was total sampling in communities with TB. The total sample in this study was 44 respondents. The collected data was analyzed using the Spearman Rho test. Result: The results of the research are that there is a significant relationship between the variable level of patient knowledge about Tuberculosis which has a significant relationship with control compliance because the sig level. (2-tailed) 0.603 &gt; 0.05. Then the results of research from 3 categories of patient compliance were controlled with the results that 15 (34.1%) respondents had a low level of compliance, 2 (4.5%) respondents had a medium level of compliance and 27 (61.4%) respondents had a level of compliance. high level of control over the DOTS polyclinic at RST Tk.II dr. Soedjono Magelang. Conclusion: From the results of the analysis there is a significant relationship between the level of knowledge and control compliance in tuberculosis patients at RST Tk.II dr. Soedjono Magelang.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12629 PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH 2025-06-25T13:51:19+00:00 Alifah Azahra Salsabila Mumtaz 2020060142@students.itspku.ac.id Nurul Istiqomah nurulistiqomah207@itspku.ac.id Anggi Luckita Sari anggiluckita@itspku.ac.id <p>Anak-anak yang berusia enam hingga dua belas tahun mulai belajar dengan lebih baik dan disebut sebagai anak usia sekolah. Indonesia adalah salah satu negara yang menghadapi masalah pendidikan serius, termasuk konsentrasi belajar yang rendah, minat siswa yang rendah untuk membaca, dan kurangnya minat untuk belajar. Fokus belajar adalah kemampuan untuk berkonsentrasi pada satu hal dalam memori. Senam otak membantu menyeimbangkan fungsi otak kiri serta kanan secara bersamaan. Ini membantu menyeimbangkan potensi kedua belahan otak untuk meningkatkan kecerdasan anak. Tujuan : Tujuan kajian ini yakni untuk menentukan hubungan antara senam otak serta peningkatan konsentrasi belajar pada anak usia sekolah. Metode: Penelitian ini yakni penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu. menggunakan teknik rancangan satu kelompok pre-test serta post-test. Metode total sampling digunakan untuk pengambilan sampel, yang terdiri dari 30 responden yang berumur antara 10-11 tahun di SD Negeri 01 Giriroto. Kajian ini menggunakan kuesioner Alpha Army. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk serta analisis data Wilcoxon. Hasil : Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon menemukan nilai hasil Asymp. Sig.,000 antara sebelum serta sesudah perlakuan, yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Senam otak meningkatkan konsentrasi belajar anak usia sekolah.</p> <p><em>Children aged six to twelve years old start to learn better and are referred to as school-age children. Indonesia is one of the countries facing serious educational problems, including low concentration in learning, low student interest in reading, and lack of interest in learning. The focus of learning is the ability to concentrate on one thing in memory. Brain gymnastics helps balance the functions of the left and right brain simultaneously. This helps balance the potential of both hemispheres of the brain to increase children's intelligence. Objective: The purpose of this study is to determine the relationship between brain gymnastics and increased concentration in learning in school-age children. This study is a quantitative study with a quasi-experimental design. using a one-group pre-test and post-test design technique. The total sampling method was used for sampling, consisting of 30 respondents aged 10-11 years at SD Negeri 01 Giriroto. This study used the Alpha Army questionnaire. The results of the Shapiro-Wilk normality test and Wilcoxon data analysis. Results: The results of data analysis using the Wilcoxon test found the Asymp. Sig., 000 results between before and after treatment, which indicated that H0 was rejected and Ha was accepted. Conclusion: Brain gymnastics improves the concentration of school-age children in learning.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/11437 RESILIENSI MAHASISWA PASCA KEMATIAN SALAH SATU ORANG TUA Salianto1, Amalia Safitri2, Angelica Tania3, Delviana Lufvita Sari Purba4, Indi Rahmawati5, Putri Rahmasari6, Rifa Safira7 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Email: salianto_86@uinsu.ac.id1, s 2025-06-01T01:42:27+00:00 Salianto salianto_86@uinsu.ac.id Amalia Safitri sf.amalia2501@gmail.com Angelica Tania angellicatania@gmail.com Delviana Lufvita Sari Purba delvianapurbaa@gmail.com Indi Rahmawati indirahmawati030@gmail.com Putri Rahmasari rahmasarip20@gmail.com Rifa Safira rifasafira12ab@gmail.com <p>Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam menghadapi situasi sulit, seperti kesengsaraan, trauma, atau tekanan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana mahasiswa membangun resiliensi setelah kehilangan orang tua, yang merupakan pengalaman traumatis dan dapat memengaruhi kesehatan psikologis mereka. Penelitian ini relevan karena meningkatnya jumlah anak yang kehilangan orang tua, terutama sejak pandemi COVID-19, serta kurangnya pemahaman tentang strategi resiliensi di Indonesia. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi, penelitian ini melibatkan empat mahasiswa di Medan Tuntungan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan dari keluarga, terutama peran saudara kandung, sangat penting dalam membangun resiliensi. Mahasiswa mengembangkan cara beradaptasi dengan meningkatkan rasa percaya diri dan berbagi cerita dengan orang terdekat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun kehilangan orang tua merupakan pengalaman traumatis, mahasiswa mampu membangun resiliensi melalui dukungan sosial, aktivitas positif, dan sikap penerimaan untuk melanjutkan hidup mereka.</p> <p><em>Resilience is an individual's ability to adapt and remain steadfast in the face of difficult situations, such as adversity, trauma, or life stress. This study aims to understand how college students build resilience after losing a parent, which is a traumatic experience and can affect their psychological health. This study is relevant because of the increasing number of children who have lost parents, especially since the COVID-19 pandemic, and the lack of understanding of resilience strategies in Indonesia. Using qualitative methods and a phenomenological approach, this study involved four college students in Medan Tuntungan. Data were collected through interviews and observations. The results showed that support from family, especially the role of siblings, is very important in building resilience. College students develop ways to adapt by increasing their self-confidence and sharing stories with those closest to them. This study concluded that although losing a parent is a traumatic experience, college students are able to build resilience through social support, positive activities, and an attitude of acceptance to continue their lives.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12057 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGELOLAAN SAMPAH PADA MASYARAKAT PESISIR DI DESA LEPPE KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2025 2025-06-15T11:59:50+00:00 Nur Wahyuni nurwahyuni0264@gmail.com Suhadi suhaditsel77@uho.ac.id Irma Yunawati irmayunawati@uho.ac.id <p>Masalah pengelolaan sampah yang tidak terkelola dengan baik memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat termasuk di Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada tingginya timbulan sampah, sementara rendahnya kesadaran masyarakat, kurangnya pengetahuan, sikap yang kurang peduli, serta minimnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah memperburuk kondisi lingkungan. Sampah banyak ditemukan di sekitar rumah hingga dibuang langsung ke laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku pengelolaan sampah pada masyarakat pesisir di Desa Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2025. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitaif analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini seluruh Kepala Keluarga di Desa Leppe yang berjumlah 227 Kepala Keluarga dengan sampel sebanyak 143 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggukan proportional stratified random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS dengan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap perilaku pengelolaan sampah (p value = 0,000), ada hubungan sikap terhadap perilaku pengeloaan sampah (p value = 0,000), serta ada hubungan ketersediaan fasilitas terhadap perilaku pengelolaan sampah (p value = 0,002). Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel pengetahuan, sikap, serta ketersediaan fasilitas, terhadap perilaku pengelolan sampah.</p> <p><em>The problem of unmanaged waste management has a negative impact on the environment and public health, including in Leppe Village, Soropia District, Konawe Regency. The increase in population has led to a high amount of waste, while the low awareness of the community, lack of knowledge, lack of concern, and limited infrastructure and facilities for waste management have worsened the environmental conditions. Waste is often found around houses and even disposed of directly into the sea. This study aims to determine the factors related to waste management behavior among coastal communities in Leppe Village, Soropia District, Konawe Regency in 2025. The research method used is quantitative analytic with a cross-sectional study design. The population in this study consisted of all 227 heads of households in Leppe Village, with a sample of 143 respondents. The sampling technique used proportional stratified random sampling. Data analysis was performed using SPSS with the Chi Square statistical test. The results showed that there was a relationship between knowledge and waste management behavior (p-value = 0.000), a relationship between attitude and waste management behavior (p-value = 0.000), and a relationship between the availability of facilities and waste management behavior (p-value = 0.002). The conclusion of this study based on the Chi Square statistical test showed that there was a relationship between the variables of knowledge, attitude, and availability of facilities, and waste management behavior.</em></p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/12859 GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE-OPERASI BEDAH ORTHOPEDI DI RSUD SALATIGA 2025-06-28T16:53:47+00:00 Muhammad Hatta Mauludin mhattamauludin@gmail.com Maulina Galuh Arifah maulina@polinsada.ac.id <p>Latar Belakang : Tindakan bedah Ortopedi merupakan prosedur invasif yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan pre-operasi berdampak pada kondisi fisiologis dan pemulihan pasien. Tujuan : untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien sebelum menjalani bedah ortopedi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan total sampel 5 responden. Hasil Penelitian: berdasarkan Analisa data menunjukkan sebagian besar pasien mengalami kecemasan berat (60%) terutama pada kelompok usia 38-59 tahun dan mayoritas responden perempuan usia &gt;38 tahun. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat Kecemasan sebelum operasi cukup signifikan terutama pada pasien Perempuan di kelompok usia dewasa. Semakin tinggi tingkat kecemasan akan berpengaruh dengan prosedur operasi dan proses pemulihan pasien. Edukasi dan pendekatan komunikatif dari tenaga medis sangat berperan penting karena dapat mengurangi tingkat kecemasan pada pasien.</p> 2025-06-29T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang