Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug id-ID Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN: STUDI KASUS https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/4933 <p>Latar belakang: Stroke merupakan gangguan pada fungsi otak yang terjadi secara tiba-tiba yang berlangsung lebih dari 24 jam, hal ini disebabkan oleh penyumbatan gumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah yang menghambat terjadinya suplai darah ke otak. Tujuan: Studi ini dilakukan untuk mengurangi nyeri, mengurangi spastik, meningkatkan ROM, meningkatkan kekuatan otot, dan meningkatkan kemampuan fungsional pasien. Metode: Studi kasus dengan diagnose stroke hemiplegi iskemik yang dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Penanganan yang diberika selama 5 sesi pertemuan berupa modalitas elektroterapi dan exercise. Hasil: Tidak terdapat perubahan untuk tingkat nyri, spastik, ROM, kekuatan otot maupun fungsional pasien. Kesimpulan: Ketidakmampuan lingkungan sosial dan keluarga untuk mendukung program rehabilitasi pasien stroke dapat menghambat perubahan fisiologis yang diharapkan. Dukungan yang kurang dari keluarga berpotensi mengurangi efektivitas latihan dan memperlambat kemajuan pemulihan pasien.</p> Dhea Annisa Ferina Nurul Aini Rahmawati Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT JERUK KALAMANSI (CITROFORTUNELLA MICROCARPA BUNGE) PADA BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/4883 <p>Latar Belakang: Jerawat atau <em>acne vulgaris</em> merupakan penyakit peradangan yang sering terjadi di area wajah. Biasanya ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna kemerahan atau kuning (karena mengandung nanah). Organisme utama yang menyebabkan jerawat adalah Propionibacterium acnes. Pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne dapat dikendalikan dengan antibakteri dan tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid, alkaloid, saponin,&nbsp; steroid dan tanin. Salah satu tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder adalah kulit jeruk kalamansi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstak kulit jeruk kalamansi (<em>Citrofortunella microcarpa Bunge</em>) terhadap bakteri Propionibacterium acnes melalui pengujian KHM dan KBM. Metode: Jenis penelitian ini adalah metode true experimental dengan post test only with control group design.Hasil: Pengujian antibakteri dengan metode difusi cakram terhadap ekstak kulit jeruk kalamansi (<em>Citrofortunella microcarpa Bunge</em>) didapatkan hasil yaitu zona hambat sebesar 22,02 mm, sedangkan pengujian KHM dengan konsentrasi 5%, 7,5% dan 10% didapatkan hasil menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, sedangkan KBM tidak didapatkan hasil. Hasil uji statistik kruskal wallis 0,007 dan mann whitney 0,025 menunjukkan nilai p&lt;0,05, menyatakan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok konsentrasi ekstrak dan terdapat perbedaan peningkatan hasil uji aktivitas bakteri yang mendapatkan perlakuan ekstrak. Simpulan: Ekstak kulit jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa Bunge) terhadap bakteri Propionibacterium acnes memiliki daya hambat pada konsentrasi 50%, 75% dan 100% namun tidak memiliki daya bunuh.</p> Nur Arida Saputri Putri Vidiasari Darsono Mia Audina Dede Mahdiyah Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUANG ICU RSUD KOTA TANJUNGPINANG https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/4848 <p>Tekanan darah tinggi atau hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang terus meningkat &gt; 140 mmHg pada tekanan sistolik serta &gt; 90 mmHg pada tekanan diastolik, keduanya di atas kisaran normal. Gejala klinis yang muncul pada pasien hipertensi yaitu nyeri kepala saat terjaga, kadang dibarengi mual, muntah. Terapi nonfarmakologi dilaksanakan adalah terapi musik klasik + candesartan. Tujuan untuk penerapan terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode menggunakan desain studi kasus. Penerapan dilaksanakan pada 1 pasien hiperrtensi derajat III dilakukan 2 x 30 menit selama 3 hari. Hasil pengkajian Tn. K berjenis kelamin laki-laki, umur 45 tahun, bekerja sebagai pegawai swasta Hasil pengukursan tekanan darah sebelum dilaksanakan terapi musik klasik 181/102 mmHg, serta sesudah dilaksanakan terapi musik klasik selama 3 hari didapat tekanan darah menurun menjadi 148/84 mmHg. Kesimpulan terapi musik klasik dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Bagi pasien agar dapat menerapkan terapi musik klasik hingga tidak tergantung pada pemberian diuretik selaku penyerta pengobatan hipertensi.</p> Susilawati Yuliana Ns.Wulan Pramadhani Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU IBU HAMIL PADA PENGGUNAAN OBAT TAMBAH DARAH DI PUSKESMAS ARUT SELATAN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/5055 <p>Pendahuluan: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia yang mencapai 42%, sebagaimana dilaporkan oleh World Health Organization (WHO). Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan janin, termasuk risiko kelahiran prematur dan berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan dan perilaku ibu hamil terkait konsumsi tablet tambah darah (Fe) di Puskesmas Arut Selatan, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam konsumsi obat tersebut. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan&nbsp; rancangan penelitian Cross sectional Sampel terdiri dari 80 ibu hamil yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil: Tingkat pengetahuan pasien ibu hamil di Puskesmas Arut Selatan Pangkalan Bun adalah sebagian besar berpengetahuan baik, perilaku ibu hamil adalah hampir semua berperilaku positif, adanya hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku ibu hamil pada penggunaan obat tambah darah, dan analisis tingkat pengetahuan terhadap perilaku ibu hamil pada penggunaan obat tambah darah di Puskesmas Arut Selatan Pangkalan Bun didapatkan hasil korelasi yang kuat. Kesimpulan: Dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya konsumsi tablet tambah darah dapat meningkatkan kepatuhan dalam penggunaannya. Diperlukan program edukasi yang lebih intensif di Puskesmas untuk mengatasi masalah ini.</p> <p><em>Introduction: This study was motivated by the high prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia, which reached 42%, as reported by the World Health Organization (WHO). Anemia in pregnant women can cause serious complications for the mother and fetus, including the risk of premature birth and low birth weight. This study aims to evaluate the level of knowledge and behavior of pregnant women related to the consumption of blood supplement (Fe) tablets at Puskesmas Arut Selatan, as well as to identify factors that influence compliance in the consumption of the drug. Methods: This type of research is an analytic survey research with cross sectional research design. The sample consisted of 80 pregnant women selected by purposive sampling. Data were collected through questionnaires that have been tested for validity and reliability. Results: The level of knowledge of pregnant women patients at Puskesmas Arut Selatan Pangkalan Bun is mostly good knowledge, the behavior of pregnant women is almost all positive behavior, there is a relationship between the level of knowledge of the behavior of pregnant women on the use of blood supplement drugs, and the analysis of the level of knowledge of the behavior of pregnant women on the use of blood supplement drugs at Puskesmas Arut Selatan Pangkalan Bun obtained strong correlation results. Conclusion: From this study is that increasing the knowledge of pregnant women about the importance of consuming blood supplement tablets can increase compliance in its use. A more intensive education program is needed at the Puskesmas to overcome this problem.</em></p> Fatimatus Zahroil Batul Mawapit Makani Yogie Irawan Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 POTENSI ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L.) DAN EKSTRAK DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa Korth.) DENGAN METODE DPPH https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/4998 <p>Latar Belakang: Indonesia merupakan negara yang memiliki tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional diantaranya daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) dan daun kratom (Mitragyna speciosa Korth.) yang terbukti mengandung antioksidan dan secara empiris sebagai pereda nyeri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui IC50 ekstrak kombinasi daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) dan daun kratom (Mitragyna speciosa Korth.).Metode: Pada penelitian ini simplisia daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) dan daun kratom (Mitragyna speciosa Korth.) diekstraksi dengan cara maserasi. Skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dilakukan pada masing-masing ekstrak. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DDPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).Aktivitas antioksidan diuji secara kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 528 nm dengan baku pembanding yang digunakan adalah Vitamin C.Hasil: Hasil menunjukan bahwa ekstrak etanol secara tunggal daun cocor bebek dan daun kratom mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 17,96 ppm dan 14,43 ppm. Kombinasi dengan perbandingan 2:1 memperoleh nilai IC50 terendah yaitu, sebesar 10,60 ppm dibandingkan 1:1 dengan IC50 15,14 ppm dan 1:2 dengan IC50 12,72 ppm.Simpulan: Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa bahwa aktivitas antioksidan yang paling tinggi terdapat pada kombinasi ekstrak etanol daun cocor bebek dan daun kratom perbandingan 2:1 dengan IC50 10,60 ppm lebih kecil dibandingkan ekstrak tunggal.</p> Devina Meisa Rohama Rahmadani Kunti Nastiti Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 PENYULUHAN DAN ANALISA GEJALA NECK PAIN PADA PEGAWAI PABRIK BERAS DI PRAYA, LOMBOK TENGAH https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/4932 <p>Nyeri leher (neck pain) adalah gejala atau kondisi medis yang umumnya disebabkan oleh tekanan pada jaringan-jaringan lunak, tulang, atau sendi dari tulang belakang daerah leher atau struktur- struktur lain yang berdekatan. Neck pain adalah dampak yang terjadi karena sering melakukan pekerjaan/kegiatan dengan posisi/postur tubuh yang salah dengan waktu yang relatif lama sehingga muncul rasa nyeri. Ergonomi merupakan ilmu penerapan teknologi untuk menyeimbangkan antara seluruh fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun beristrahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Penerapan ergonomi yang kurang/tidak tepat dapat menyebabkan masalah untuk kesehatan salah satunya adalah gangguan muskuloskeletal. Hasil: Hasil dari penyuluhan para pegawai sedikit demi sedikit membenarkan posisi mereka saat bekerja dan memberikan pengetahuan yang lebih pada para pekerja mengenai kemungkinan resiko terkena Neck pain.</p> Dewi Nur Aprilia Rahmah Ali Multazam Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 PENERAPAN STIMULUS ORAL TERHADAP PENINGKATAN REFLEK HISAP PADA By.Ny.A DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KOTA TANJUNGPINANG https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/4873 <p>BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR masih merupakan masalah kesehatan terkait dengan insiden dan morbiditas serta mortalitas perinatal. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru dilahirkan dengan berat pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram. Bayi Berat Lahir Rendah akan mengalami banyak masalah antara lain hipotermi, sindroma gawat nafas, perdarahan intra kranial, hiperbilirubinemia dan hipoglikemia karena daya hisap bayi lemah sehingga intake tidak adekuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan stimulus oral terhadap peningkatan reflek hisap pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) untuk mningkatkan nutrisi di Ruang Perinatologi RSUD Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus dskripsitf.&nbsp; Intervesi keperawatan yang dilakukan berdasarkan evidence-based nursing practice dengan menerapan intervensi stimulus oral. Sehingga dapat menjadi bahan informasi dan bermanfaat&nbsp; untuk meningkatkan reflek hisap bayi karena stimulasi oral dapat merangsang nervus X (nervus vagus), sehingga mengaktifkan refleks pada nervus X dan merangsang timbulnya rasa lapar pada bayi.</p> Tiora Silalahi Ns.Wulan Pramadhani Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/4813 <p>Latar Belakang: Ulkus diabetikum adalah komplikasi pasien diabetes melitus yang ditandai dengan luka kronis di kaki yang sulit sembuh, akibat kerusakan saraf dan gangguan alir darah. Resistensi antibiotik terjadi akibat penggunaan yang tidak tepat dan meningkatkan resiko amputasi menjadi masalah signifikan pada penanganan ulkus diabetikum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ulkus diabetikum rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2023. Metode: Metode penelitian ini obsrvasional deskriftif secara kuantitatif dan kualitatif, diambil secara retrospektif data rekam medis, populasi dan sampel adalah pasien rawat jalan ulkus diabetikum di RSUD Ulin sebanyak 100 sampel. Hasil: Berdasarkan penelitian hasil pada 100 sampel evaluasi metode ATC/DDD dengan total penggunaan antibiotik sebanyak 978,66 DDD/100, antibiotik tertinggi yaitu Cefixim (41,429%) dan antibiotik terendah yaitu Metrodinazole (20,417%). Antibiotik yang termasuk segmen 90% yaitu Cotrimoxazole (36,13%), Cefixim (34,75%), dan Ciprofloxacin (11,18%), sedangkan segmen 10% yaitu Clindamycin (9,54%) dan Metrodinazole (8,41%). Evaluasi metode Gyssens diperoleh kategori 0 sebanyak 40 pasien, kategori I sebanyak 33 pasien, kategori IVA sebanyak 27 pasien. Hasil uji chi square analisis Fisher’s Exact Test kategori Gyssens dengan nilai sig. 0.000&lt;0.05 dan pada penggunaan antibiotik Cefixim, Clindamycin, Ciprofloxacin, Cotrimoxazole, dan Metrodinazole dengan nilai sig. 0.000&lt;0.05. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian penggunaan antibiotik secara kuantitaif dan kualitatif pasien ulkus diabetikum dapat di simpulkan bahwa kuantitas penggunaan antibiotik melebihi standar WHO berpotensi terjadinya resistensi, dan kualitas penggunaan antibiotik pasien ulkus diabetikum rasionalitas dan empiris, dan tidak terdapat hubungan penggunaan antibiotik pada pasien ulkus diabetikum rawat jalan di RSUD Ulin Banjarmasin.</p> Sindi Kornelia Saftia Aryzki Yusuf Anggoro Mukti Universitas Sari Mulia Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10 LATIHAN BATUK EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA ANAK A DENGAN PNEUMONIA DI RUANG CEMPAKA RSUD DR.R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/5019 <p>Latar Belakang: Pneumonia, peradangan paru-paru dengan penumpukan cairan dan infiltrasi sel radang, sering menyerang anak-anak. Salah satu masalah keperawatan utamanya adalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Tujuan: Studi kasus ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada anak pneumonia dengan fokus tindakan latihan batuk efektif untuk meningkatkan bersihan jalan nafas. Metode: Pendekatan deskriptif diterapkan pada anak pneumonia yang mengalami bersihan jalan nafas tidak efektif. Hasil: Intervensi latihan batuk efektif terbukti mengatasi masalah bersihan jalan nafas, ditunjukkan dengan menurunnya produksi sputum, frekuensi nafas, dan membaiknya pola nafas, serta auskultasi menunjukkan berkurangnya wheezing pada paru kanan bagian depan. Kesimpulan: Asuhan keperawatan yang tepat, dengan fokus pada latihan batuk efektif, dapat membantu meningkatkan bersihan jalan nafas dan mengatasi pneumonia pada anak.</p> Dias Fianto Murniati Noor Yunida Triana Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang 2024-10-31 2024-10-31 8 10