Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug id-ID Sun, 30 Mar 2025 20:19:02 +0000 OJS 3.3.0.7 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI BENSON PADA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KECEMASAN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9628 <p>Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula dalam darah yang tinggi karena menurunnya jumlah insulin pada pankreas. Penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai gangguan fungsi tubuh baik maupun pada psikologis, salah satu gangguan psikologis yang dialami penderita diabetes melitus adalah kecemasan. Kecemasan dapat mengakibatkan kadar glukosa menjadi tidak stabil sehingga dibutuhkan terapi yang tepat salah satunya terapi benson. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan terapi benson pada pasien diabetes mellitus dengan kecemasan di Puskesmas Bobotsari. Metode penelitian ini adalah jenis penelitian analitik yang menggunakan purposive sampling dengan kriteria pasien dengan diagnose medis diabetes mellitus, usia dewasa atau lansia dengan masalah kecemasan, bersedia maenjadi responden, di Puskesmas Bobotsari. Penelitian menunjukan adanya perubahan tingkat kecemasan pasien terhadap penyakit yang dideritanya. Pasien mengatakan rileks dan lega setelah terapi. Selain itu, setelah pemberian terapi selama 2x 24 jam pasien mengatakan lebih relaks, istirahat lebih berkualitas dan terasa lebih lega. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi benson dapat menurukan tingkat kecemasan. Disarankan bagi perawat untuk menggunakan terapi benson pada pasien dengan gangguan kecemasan.</p> <p><em>Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by high blood sugar levels due to a decrease in the amount of insulin in the pancreas. Diabetes mellitus can cause various disturbances in bodily and psychological functions, one of the psychological disorders experienced by diabetes mellitus sufferers is anxiety. Anxiety can cause glucose levels to become unstable, so appropriate therapy is needed, one of which is Benson therapy. This case study aims to determine the effectiveness of applying Benson therapy to diabetes mellitus patients with anxiety at the Bobotsari Community Health Center. This research method is a type of analytical research that uses pupposive sampling with the criteria of patients with a medical diagnosis of diabetes mellitus, adults or elderly with anxiety problems, willing to be respondents, at the Bobotsari Community Health Center. Research shows changes in patients' anxiety levels regarding the disease they suffer from. Patients report feeling relaxed and relieved after therapy. Apart from that, after giving therapy for 2 x 24 hours, patients said they were more relaxed, had better quality rest and felt more relieved. The conclusion of this study is that Benson therapy can reduce anxiety levels. It is recommended for nurses to use Benson therapy in patients with anxiety disorders.</em></p> Pambajeng Utami, Arni Nur Rahmawati Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9628 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI TAHUN 2025 https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9807 <p>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyebaran penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi lingkungan, kepadatan penduduk, perilaku masyarakat, serta tingkat pengetahuan dan kesadaran terhadap pencegahan DBD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di Kecamatan Baruga, Kota Kendari, pada tahun 2025. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik observasional dengan desain cross sectional study, Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah tangga yang berada di wilayah kecamatan Baruga yang berjumlah 9.041 rumah tangga dengan sampel sebanyak 99 yang dipilih menggunakan rumus slovin. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunkan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tempat penampungan air (p value = 0,000) dengan kejadian DBD, tidak terdapat hubungan antara kepadatan hunian (p value = 0,081) dengan kejadian DBD, terdapat hubungan antara kebersihan ligkungan (p value = 0,004) dengan kejadian DBD, terdapat hubungan aatara pengetahun (p value = 0,000) dengan kejadian DBD, terdapat hubungan antara perilaku pencegahan (p value = 0,000) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Baruga Tahun 2025.</p> <p> </p> <p><em>Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus and transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. The spread of this disease is influenced by various factors, including environmental conditions, population density, community behavior, as well as the level of knowledge and awareness of DHF prevention. This study aims to analyze the factors associated with the incidence of DHF in Baruga District, Kendari City, in 2025.The type of research used is quantitative analytical observational research with a cross-sectional study design. The population in this study consists of all households in the Baruga District, totaling 9,041 households, with a sample of 99 households selected using Slovin's formula. The analysis used in this study includes univariate and bivariate analysis, employing the chi-square test.The results of this study indicate that there is a significant relationship between water storage facilities (p-value = 0.000) and the incidence of DHF. However, there is no significant relationship between residential density (p-value = 0.081) and DHF incidence. A significant relationship was found between environmental cleanliness (p-value = 0.004), knowledge (p-value = 0.000), and preventive behavior (p-value = 0.000) with the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Baruga District in 2025.</em></p> Yuyun Septiani, Yusuf Sabilu, Nurmaladewi Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9807 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) TERHADAP POLA KOMUNIKASI KELUARGA PADA KORBAN BULLYING DI SMK ANNURONIYAH SULANG REMBANG https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9784 <p>Latar Belakang : Bullying di Indonesia terus menjadi masalah serius, terutama di kalangan remaja. Data menunjukkan bahwa 99% siswa SMA di Jawa Tengah pernah mengalami perundungan, dengan dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan emosional mereka. Pola komunikasi keluarga yang buruk sering kali memperburuk kondisi korban, karena kurangnya dukungan emosional dan keterbukaan dalam keluarga. komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbagi pengalaman mereka. Terapi Cognitive Behavior Therapy (CBT) telah terbukti efektif dalam membantu individu mengelola emosi dan memperbaiki pola komunikasi interpersonal, termasuk dalam konteks keluarga, sehingga dapat menjadi solusi untuk mendukung korban bullying. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap pola komunikasi keluarga pada korban bullying. Metode : Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimen One Group Pre-test and Post-test Design. Sebanyak 40 responden dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Family Communication Pattern dan dianalisis dengan uji Wilcoxon Sign Rank Test dan Mann Whitney U Test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa CBT memiliki pengaruh signifikan terhadap pola komunikasi keluarga pada kelompok intervensi (p value &lt; 0,001), sedangkan tidak ada perubahan signifikan pada kelompok kontrol (p value = 0,219). CBT membantu korban bullying mengelola emosi mereka dengan lebih baik, sehingga meningkatkan keterbukaan dan kualitas komunikasi dalam keluarga.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Background : Bullying in Indonesia continues to be a serious problem, especially among teenagers. Data shows that 99% of high school students in Central Java have experienced bullying, with a significant impact on their mental and emotional health. Poor family communication patterns often worsen the victim's condition, due to a lack of emotional support and openness in the family. Open communication between parents and children creates an environment where children feel safe to share their experiences. Cognitive Behavior Therapy (CBT) therapy has been proven effective in helping individuals manage emotions and improve interpersonal communication patterns, including in the family context, so it can be a solution to support victims of bullying. Objective : This research aims to analyze the influence of Cognitive Behavior Therapy (CBT) on family communication patterns among bullying victims. Method : The research uses a quantitative approach with a quasi-experimental One-Group Pre-Test and Post-test Design. A total of 40 respondents were selected using purposive sampling. Data was collected using the Family Communication Pattern questionnaire and analyzed using the Wilcoxon Sign Rank Test and Mann Whitney U Test. Results : The results of the study showed that CBT had a significant influence on family communication patterns in the intervention group (p-value &lt; 0.001). At the same time, there was no significant change in the control group (p-value = 0.219). CBT helps victims of bullying manage their emotions better, thereby increasing the openness and quality of communication within the family.</em></p> Ririn Navita Sari, Anny Rosiana Masithoh Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9784 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK, KONSUMSI KOPI, KUALITAS TIDUR, DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA OPERATOR DUMP TRUCK PT WIJAYA INTI NUSANTARA TAHUN 2024 https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9717 <p>International Labour Organization (ILO) tahun 2021 menyebutkan bahwa setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok, konsumsi kopi, kualitas tidur, dan beban kerja dengan kelelahan kerja operator dump truck PT. Wijaya Inti Nusantara Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di PT. Wijaya Inti Nusantara pada November 2024. Responden dalam penelitian ini adalah operator dump truck PT. Wijaya Inti Nusantara menggunakan teknik total sampling dengan 60 responden. Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan kebiasaan merokok (P-value=0,025&lt;0.05), konsumsi kopi (P-value=0,812&lt;0,05), kualitas tidur (P-value=0,013&lt;0,05) beban kerja (P-value=0,018&lt;0,05). Simpulan, terdapat hubungan antara kebiasaan merokok, kualitas tidur beban kerja dengan kelelahan kerja, sedangkan konsumsi kopi tidak memiliki hubungan bermakna dengan kelelahan kerja. Perusahaan disarankan untuk mengevaluasi manajemen beban kerja, bagi operator pentingnya pengendalian kebiasaan merokok dan konsumsi kopi serta meningkatkan kualitas tidur, dan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut.</p> <p><em>International Labour Organization (ILO) in 2021 stated that every year as many as two million workers die due to work accidents caused by fatigue. The purpose of this study is to determine the relationship between smoking habits, coffee consumption, sleep quality, and workload with the work fatigue of dump truck operators of PT. Wijaya Inti Nusantara in 2024. This type of research uses an observational method with a cross sectional approach. This research was conducted at PT. Wijaya Inti Nusantara in November 2024. The respondents in this study are dump truck operators PT. Wijaya Inti Nusantara used a total sampling technique with 60 respondents. Based on the results of the chi-square test, it shows smoking habits (P-value=0.025&lt;0.05), coffee consumption (P-value=0.812&lt;0.05), sleep quality (P-value=0.013&lt;0.05), workload (P-value=0.018&lt;0.05). In conclusion, there was a relationship between smoking habits, workload sleep quality and work fatigue, while coffee consumption had no meaningful relationship with work fatigue. Companies are advised to evaluate workload management, for operators the importance of controlling smoking and coffee consumption habits and improving sleep quality, and researchers can then conduct further research.</em></p> Citra Kasih Permata Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9717 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA PENYAKIT HIPERTENSI DIWILAYAH PUSKESMAS SUKOLILO https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9633 <p>Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas nilai normal ≥140/90 mmHg. Efek penyakit hipertensi dapat menimbulkan kualitas hidup rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah self efficacy. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan self efficacy dengan kualitas hidup pada pasien hipertensi di Puskesmas Sukolilo kabupaten pati . Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini 63 orang pasien hipertensi di Puskesmas Sukolilo kabupaten pati. Teknik sampel menggunakan Quota sampling sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner GSE untuk mengukur variabel self efficacy dan kuesioner WHOQOL-BREF untuk mengukur variabel kualitas hidup. Analisis data menggunakan Uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pasien hipertensi di Puskesmas Siwalankerto Surabaya self efficacy tinggi sebanyak 30 orang (29,8%) dan kualitas hidup baik sebanyak 63 orang (75,0%), Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan self efficacy dengan kualitas hidup p#= 0,000 (p&lt;α=0,05). Implikasi penelitian ini self efficacy berhubungan dengan kualitas hidup, semakin tinggi self efficacy maka akan semakin baik kualitas hidupnya. Perawat dapat memberikan edukasi dan motivasi dalam meningkatkan self efficacy dan kualitas hidup pasien hipertensi.</p> <p><em>Hypertension is an increase in blood pressure above the normal value of 140/90 mmHg. The effects of hypertension can cause a low quality of life. One of the factors that affect the quality of life is self-efficacy. The purpose of this study was to analyze the relationship between self-efficacy and quality of life in hypertensive patients at the Sukolilo Public Health Center Pati. The analytical research design was a cross-sectional approach. The population in this study was 63 hypertensive patients at the Sukolilo Public Health Center Sura. The sampling technique uses a Quota sampling of 40 people. The instruments used were the GSE questionnaire to measure the self-efficacy variable and the WHOQOL-BREF questionnaire to measure the quality of life variable. Data analysis using Spearman Rho test. The results showed that most of the hypertension patients at the Siwalankerto Public Health Center Surabaya had high self-efficacy as many as 30 people (29.8%) and 60 people (75.0%). = 0.000 (p&lt;α=0.05). This research implies that self-efficacy is related to the quality of life, the higher the self-efficacy, the better the quality of life. Nurses can provide education and motivation in increasing self-efficacy and quality of life for hypertensive patients.</em></p> Mutiara Puspitasari, Sukarmin, Noor Hidayah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9633 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH TERAPI COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA PADA KORBAN BULLYING DI SMK KELAS XI ANNURONIYAH SULANG REMBANG https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9790 <p>Latar Belakang : Studi ini mengeksplorasi dampak gaya pengasuhan terhadap perkembangan anak, khususnya berfokus pada bagaimana pendekatan yang berbeda mempengaruhi keterampilan sosial, kepribadian, dan kemandirian anak. Penelitian ini menggunakan kuesioner berdasarkan skala Likert untuk menilai berbagai gaya pengasuhan, mengkategorikannya menjadi gaya demokratis, otoriter, dan permisif. Keandalan kuesioner dikonfirmasi melalui Cronbach's Alpha, memastikan bahwa instrumen tersebut secara konsisten mengukur variabel yang diinginkan. Tujuan : Temuan utama menunjukkan bahwa gaya pengasuhan positif, yang ditandai dengan komunikasi suportif dan empati, berkontribusi signifikan terhadap pengembangan keterampilan sosial pada anak. Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang mendorong pemahaman dan toleransi lebih besar kemungkinannya untuk membentuk hubungan sosial yang sehat. Sebaliknya, pola asuh otoriter yang seringkali melibatkan pembatasan berlebihan tanpa penjelasan rasional dapat menghambat kemandirian dan harga diri anak. Metode : Studi ini juga menyoroti pentingnya lingkungan pengasuhan, di mana orang tua memberikan bimbingan sambil membiarkan anak-anak bereksplorasi dan belajar dari pengalaman mereka. Keseimbangan ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab anak. Analisis data pre-test dan post-test menggunakan tes non-parametrik, seperti Wilcoxon dan Mann-Whitney, mengungkapkan perbedaan hasil yang signifikan berdasarkan gaya pengasuhan yang digunakan. Hasil : Penelitian ini menggarisbawahi peran penting gaya pengasuhan orang tua dalam membentuk perilaku dan kepribadian anak. Hal ini menganjurkan pendekatan yang lebih demokratis dalam mengasuh anak, yang tidak hanya memupuk perkembangan emosional dan sosial anak-anak tetapi juga mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan dalam hubungan interpersonal mereka.</p> <p> </p> <p><em>Background : This study explores the impact of parenting styles on child development, particularly focusing on how different approaches influence children's social skills, personality, and independence. The research employs a questionnaire based on a Likert scale to assess various parenting styles, categorizing them into democratic, authoritarian, and permissive styles. The reliability of the questionnaire is confirmed through Cronbach's Alpha, ensuring that the instrument consistently measures the intended variables.Objective : Key findings indicate that positive parenting styles, characterized by supportive communication and empathy, significantly contribute to the development of social skills in children. Children raised in environments that promote understanding and tolerance are more likely to form healthy social relationships. Conversely, authoritarian parenting, which often involves excessive restrictions without rational explanations, can hinder a child's independence and self-esteem. Method : The study also highlights the importance of a nurturing environment, where parents provide guidance while allowing children to explore and learn from their experiences. This balance is crucial for fostering a child's confidence and responsibility. The analysis of pre-test and post-test data using non-parametric tests, such as Wilcoxon and Mann-Whitney, reveals significant differences in outcomes based on the parenting styles employed. Results In conclusion, the research underscores the critical role of parenting styles in shaping children's behavior and personality. It advocates for a more democratic approach to parenting, which not only nurtures children's emotional and social development but also prepares them for future challenges in their interpersonal relationships.</em></p> <p> </p> Siti Laeli Mufarikhah, Anny Rosiana Masithoh Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9790 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2025 https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9780 <p>Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari 2025. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatf analitik observasional dengan desain cross sectional study, Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang tercatat pada buku register di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari di hitung dari bulan Januari sampai September Tahun 2025 yaang berjumlah 3.982 balita dengan sampel sebanyak 134 yang dipilih menggunakan rumus Lemeshow. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengolahan air minum ( p value = 1,000 ) dengan kejadian diare pada balita, terdapat hubungan antara sumber air bersih ( p value = 0,038 ) dengan kejadian diare pada balita, terdapat hubungan antara pengelolaan sampah rumah tangga ( p value = 0,005 ) dengan kejadian diare pada balita, tidak terdapat hubungan antara penggunaan jamban ( p value = 0,066 ) dengan kejadian diare pada balita, tidak terdapat hubungan antara Saluran Pembungan Air Limbah (SPAL) (p value = 0,687) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2025.</p> <p><em>Diarrhea is a condition of abnormal or unusual stool discharge, characterized by increased volume, thinness, and frequency of defecation more than 3 times a day and in neonates more than 4 times a day with or without blood mucus. The purpose of this study was to determine the relationship between environmental sanitation and the incidence of diarrhea in toddlers in the Puuwatu Health Center work area, Kendari City 2025. The type of research used was quantitative analytical observational research with a cross-sectional study design. The population in this study were all toddlers recorded in the register book in the Puuwatu Health Center Work Area, Kendari City, calculated from January to September 2025, totaling 3,982 toddlers with a sample of 134 selected using the Lemeshow formula. The analysis used in this study was univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The results of this study indicate that there is no relationship between drinking water treatment (p value = 1.000) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is a relationship between clean water sources (p value = 0.038) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is a relationship between household waste management (p value = 0.005) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is no relationship between the use of latrines (p value = 0.066) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is no relationship between Wastewater Drainage Channels (SPAL) (p value = 0.687) and the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of the Puuwatu Health Center, Kendari City in 2025.</em></p> Wa Riska La Poleko, Siti Rabbani Karimuna, Lade Albar Kalza Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9780 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 1 GRESIK https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9698 <p>Remaja membutuhkan perhatian khusus dikarenakan pada masa ini permasalahan sering terjadi, terutama terkait perilaku seksual pranikah. Pengetahuan terkait kesehatan reproduksi diperlukan guna menghindari terjadinya perilaku seksual pranikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anak SMK kelas XII sejumlah 207, sampel penelitian sebanyak 137 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan probabilitas sampling secara simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan remaja yang memiliki pengetahuan baik dengan perilaku seksual pranikah yang tidak menyimpang sebanyak 57,8%. Hasil analisis statistik (p=0,041 &lt; 0,05). Sedangkan remaja yang memiliki sikap positif dengan perilaku yang tidak menyimpang sebanyak 59%. Hasıl analisis statistik (p=0,037 &lt; 0,05). Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilakau seksual pranikah di SMK Muhammadiyah 1 Gresik.</p> Rohmatul Fajriyah, Ernawati Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jkug/article/view/9698 Sun, 30 Mar 2025 00:00:00 +0000